Mensos Cek Kelancaran Proses e-Warong di Mojokerto

Mensos Cek Kelancaran Proses e-Warong di Mojokerto

Mojokerto (MT) – Mensos Khofifah Indar Parawansa bekerja tuntas dalam menyelesaikan program e-Warong (Elektronik Warung Gotong Royong). Usai beberapa bulan lalu melakukan peluncuran, Mensos kembali datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan. 

Tak hanya memastikan proses di e-Warong berjalan lancar, tapi juga mengecek secara detail Distribution Center (DC) sekaligus ketersediaan item bantuan pangan di gudang Bulog. 

Minggu (5/2), Mensos melakukan pengecekan e-Warong Blootok di RT 004 RW 002 Kampung Kemasan, Kelurahan Blootok, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.  

E-Warong Blootok merupakan satu dari 7.733 e-Warong atau atau Rumah Pangan Kita (RPK) berbasis agen yang disiapkan empat bank Himbara (BNI, BRI, BTN dan Mandiri).

“Saya ingin memastikan proses sudah berjalan di e-Warong yang ini dulu ketika peluncuran saya datang adalah top-up dari BNI,” kata Mensos.
“Kemudian APBN-nya kan baru cair 23 Januari dari KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) dan anggarannya sudah ditransfer ke BNI. Maka saya ingin mengecek dari BNI maksimal 30 hari setelah ditransfer atau maksimal 23 Februari harus cair.”

Tetapi, lanjut Mensos, di Mojokerto BNI sudah bisa mencairkan seminggu setelah dana ditransfer. “Ini juga berlaku bagi seluruh e-Warong yang jumlahnya hari ini 7.733 yang sudah siap mencairkan konversi dari subsidi pangan menjadi bantuan pangan,” jelasnya.

Karena itu, masyarakat bisa menentukan bahan pangan yang akan dibeli. “Mereka bisa beli gula, beras, minyak goreng, bahkan tepung. Nah sisa yang ada dalam saldo bisa mereka belanjakan apakah besok, minggu depan ataukah bulan depan,” ujar Mensos.

“Jadi top-up oleh pemerintah ke masing-masing penerima bantuan pangan itu Rp 110 ribu/bulan. Kalau tak habis mereka bisa belanjakan pada bulan depan dan akan terakumulasi, tidak hangus,” tandasnya.

Sebelum memastikan kelancaran proses di e-Warong, Mensos juga melakukan pengecekan di DC Bulog Sub Divre V Surabaya Selatan (Mojokerto-Jombang) di Jalan Gajah Mada.

“Kalau urusan e-Warong kita tidak mengecek kesiapan Bulog-nya, tapi lebih ingin mengetahui detail DC yang ada di Bulog,” katanya.
Pengecekan untuk memastikan dua hal. Pertama, tidak ada beras satu jenis. Selain premium ada medium dan yang dijual di e-Warong Blootok adalah beras premium.

Kedua, memastikan gula dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk medium Rp 8.000/Kg dan premium Rp 9.000/Kg. “Dua item ini di DC-nya Bulog harus dipastikan cukup,” tuntasnya.(*)