MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Pj Wali kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro mengapresiasi kebersamaan saat menghadiri perayaan Cap Go Meh Tahun Baru Imlek 2575 yang digelar di Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Jalan Hayam Wuruk No. 50, Magersari, Minggu (3/3/2024).
Perayaan tersebut digelar secara meriah dengan pertunjukkan barongsai dan tarian etnis Tionghoa lainnya. Ada kebersamaan antara etnis tionghoa dan warga etnis lain. Ini terlihat mulai dari para pemain dan penabuh musik barongsai, tidak hanya dari warga Tionghoa, tapi dari berbagai etnis yang ada di Mojokerto dan sekitarnya.
Pj. Walikota Mojokerto, Ali Kuncoro sangat mengapresiasi penyelenggaraan perayaan tersebut, sebagai wujud keberagaman etnis dan budaya di Kota Mojokerto. Serta mencerminkan Bhuneka Tunggal Ika.
Nampak jelas pada perayaan ini juga turut dihadiri oleh tokoh agama dari enam agama yang ada di Kota Mojokerto. Diantaranya terdapat bhante, pendeta, pandita, tokoh dari aliran kepercayaan dan komunitas Gusdurian Mojokerto.
“Hari ini saya senang sekali dan bergembira, meski Mojokerto ini merupakan kota kecil tapi ini rumah kita bersama. Kita bisa hidup rukun, berdampingan. Tolong kebersamaan ini terus ditingkatkan,”pinta Ali Kuncoro.
Lebih lanjut, Ali juga nenyebut jika persatuan sudah semestinya digenggam erat oleh masyarakat Mojokerto. Mengingat, sebagaiamana fakta sejarah, semboyan Bhineka Tunggal Ika yang terus didengungkan hingga saat ini berasal dari Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular di Era Kerajaan Majapahit, nenek moyang masyarakat Mojokerto.
Pihaknya tidak mengelak, jika perbedaan pasti kerap terjadi. Seperti beberapa waktu lalu, ketika masyarakat menghadapi pesta demokrasi Pemilu. Pada masa tersebut, perbedaan pilihan menjadi persoalan yang tidak bisa terhindarkan.
“Saat ini pemilu sudah selesai, saatnya kembali melebur. Bekerja bersama dengan luar biasa untuk membawa Kota Mojokerto menjadi yang terbaik, makin jaya dan melejit,” pungkas sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.(*)