Tangkal Berita Hoax, Gus Ipul Luncurkan Gerakan Membaca

Tangkal Berita Hoax, Gus Ipul Luncurkan Gerakan Membaca

Surabaya (MT) –  Wakil Gubernur Jawa Timur H. Saifullah Yusuf punya gagasan gres. Untuk menangkal berita bohong atau hoax dirinya segera meluncurkan gerakan Jumat membaca. Namun sebelum dilaunching terlebih dulu akan dikonsultasikan ke gubernur Soekarwo.

Berita bohong atau hoax belakangan sudah sangat meresahkan masyarakat sebab itu harus kita lawan dengan gerakan membaca. ungkap Gus Ipul kemarin.

Dalam kesempatan berbincang dengan wartawan di sela sela seminar di Bank Jatim Gus Ipul lanjut menyatakan, pihaknya segera mengambil langkah kongkrit  untuk menangkal berita hoax. Salah satunya adalah lewat program dunia pendidikan. “Program gerakan Jumat membaca ini, akan saya coba menindak lanjuti, mengkaji dan mendalami dengan kepala dinas pendidikan,” ujarnya.

Dijelaskan, pengguna internet di Indonesia tiap tahun meningkat. Pengguna internet saat ini sudah mencapai 51 persen atau sekitar 132 juta dan diprediksi pada tahun 2017 ini bisa mencapai menjadi 140 juta.

“Oleh karena itu kita perlu menggalang semua kekuatan agar bisa menggunakan internet ini untuk kepentingan-kepentingan yang produktif, terutama bagi generasi muda,” Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Gus Ipul mengatakan, generasi muda saat ini mengalami banyak tantangan, diantaranya adalah berita bohong atau hoax dan berita palsu, wacana-wacana yang mengandung unsur sara, dan tentu yang bisa mengancam perpecahan bangsa.

“Lewat seminar inilah kita ingin menggali dan mencari kira-kira apa saja yang perlu kita lakukan agar kedepan penggunaan internet ini untuk kemajuan, kebersamaan dan kalau perlu juga bisa untuk tempat menggalang kekuatan dalam rangkah membangun kebersamaan, rasa saling percaya dan mengembangkan budaya ilmiah di Indonesia,” tuturnya.

Menurut survei, lanjut Gus Ipul, yang menyebarkan berita bohong atau hoax ternyata bukan hanya dari kalangan orang-orang yang literasinya rendah. Banyak juga orang pinter yang menyebarkan berita hoax.

“Ternyata, orang-orang berpendidikan yang banyak mengembangkan berita-berita bohong atau hoax ini,” tandasnya.

Gus Ipul kembali menegaskan, ada sekitar 800 ribu lebih berita bohong atau hoax dan juga caci maki yang perlu mendapat perhatian bersama. Penegakan hukum itu penting, tetapi itu hanya 30 persen. “Sisanya 70 persen adalah membangun kesadaran masyarakat, pengert ian dan budaya berpikir ilmiah,” ucapnya. (min)