SEMARANG (WartaTransparansi.com) – Bak disambar petir di waktu subuh ketika membaca berita duka Haji Eddy Rumpoko, wafat. Setengah percaya, setengah tidak percaya. Karena beberapa waktu lalu ketika menulis panorama Alun-Alun Kota Wisata Batu, terhenyak bahwa Batu adalah Eddy Rumpoko. Atau sebaliknya, Eddy Rumpoko adalah Kota Wisata Batu.
Dari tulisan sederhana menggambarkan tentang karya besar seorang Eddy Rumpoko, memoles juga membedaki dengan diberi hiasan gincu memerah, pemanis wajah hijau merona. Melihat suasana malam di ujung ujung keramaian Kota Wisata Batu, modern tanpa meninggalkan kehidupan Jawa (gotong royong) dengan khas Cangkrukan. Juga suasana kehidupan religius begitu kental, dengan tetap menjaga dan menjunjung tinggi perbedaan.
Tetapi gerak dan giat wisatawan lokal mengunjungi Kota Wisata Batu, seperti terhiptonis bedak dan polesan Eddy Rumpoko, di mana-mana ikon wisata dikunjungi wisatawa beramai-ramai. Bahkan pada haru Jum’at, Sabtu, dan Minggu. Walaupun “dihantui” kemacetan wisatawan masih terus bergerak menuju “serpihan surga kecil” Kota Wisata Batu. Apalagi di antara wilayah di Malang Raya, di sekitar Batu saja yang masih dingin dan udara segar masih begitu terasa. Belum lagi pemandangan pegunungan seperti lukisan alam, dan pohon pohon mencakar langit seperti jepretan potret profesional.
Dengan sadar saya menulis “Haji Eddy Rumpoko
“”Hidup”” Seribu Tahun Lagi”, karena kejelian melihat peluang dengan berbagai mimpi, dan terbukti menarik juga menghipnotis jutaan pasang mata wisatawan, maka karya besar itu terus akan diingat seribu tahun lagi. Bahkan lebih jika takdir memberikan usia dunia masih panjang sepanjang memandang bentangan langit dari ujung ke ujung yang tidak pernah berujung.
Berita duka itu dari sahabat Ferry Is Mirza, Kamis (30 November 2023), Haji Eddy Rumpoko wafat, pada pukul 05:30 di RS Karyadi Semarang. InsyaAllah jenazah almarhum akan disemayamkan di rumah Jl Diponegoro 11 Malang. Sebelum dimakamkan. Tetapi beberapa kali komunikasi begitu kuat ingin silaturrahmi bersama teman-teman wartawan PWI Jatim, apalagi sebelumnya sempat bercengkerama di LAPAS dengan begitu kekeluargaan. Juga bertukar pikiran soal kebangsaan dan membangun kampung-kampung di tanah potensi wisata.
“Iyo Keh, waktu ente menulis, almarhum kepingin ketemu. Dan masih menunggu waktu yang tepat,” kata FIM —panggilan akrab Ferry Is Mirza—. “Bahkan kemarin setelah 2 hari masuk rumah sakit karena kurang enak badan, masih teleponan gurau dan meminta hari Minggu bisa ketemu teman-teman. Ya Alloh …Ya Alloh …, FIM tak kuasa menangis,” tambahnya sambil menutup telepon, Kamis (30/11/2023) pagi.
Almarhum Haji Eddy Rumpoko adalah Wali Kota Batu yang menjabat sejak 24 Desember 2007. Pada periode 2007-2012, ia didampingi Wakil Wali Kota Budiono. Untuk melanjutkan kepemimpinannya di Batu, pada tahun 2012 ia maju kembali berpasangan dengan Punjul Santoso.
Pria bersahaja dan penuh humor segar serta kocak itu,
Kelahiran 8 Agustus 1960 (usia 63 tahun), di Kota Manado dari pasangan
Soegiyono, Egnie Rumambe Soegiyono.
Sejak menjabat sebagai wali kota Batu pada 2007, almarhum banyak melakukan inovasi dan terobosan untuk Kota Batu melalui bidang wisata. Bahkan pada saat mulai menjabat, banyak penginapan, hotel dan restoran di Batu yang terancam gulung tikar. Hal ini disebabkan karena sepinya wisatawan yang datang. Ia kemudian menawarkan konsep budaya lokal dan jaminan keamanan kepada investor untuk menggarap potensi wisata di Batu.
Dengan memiliki background sebagai pengusaha di bidang property, Eddy juga mengemas Alun-Alun Kota Batu sebagai taman wisata yang nyaman dan wahana bermain bagi anak-anak. Jumlah objek wisata buatan yang sebelumnya hanya tiga, pada 2014 menjadi lebih dari 10, beberapa di antaranya yang cukup terkenal adalah Batu Night Spectacular, Museum Satwa Batu, Jatim Park, Eco Green Park dan Museum Angkot. Hasilnya hingga 2014, jumlah kunjungan wisata ke Kota Batu mencapai 3 juta orang. Angka itu naik drastis jika dibandingkan dengan saat Eddy baru menjabat pada 2007.
Dipercaya menjadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang
Pada 14 Maret 2015, hal itu karena ditunjuk oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menggantikan Hari Sasongko sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang hingga 2020.
Di bidang sepak bola, mendapat amanat menjadi Anggota Tim Transisi PSSI.
Pada 8 Mei 2015, ia ditunjuk oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi sebagai anggota Tim Transisi PSSI. Tim Transisi merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Menpora pada 17 April 2015. Berdasarkan SK tersebut, Tim Transisi memiliki empat tugas utama yaitu menjalani fungsi yang selama ini dilakukan PSSI, memastikan keikutsertaan Indonesia di event internasional terus berjalan, melakukan supervisi agar kompetisi tetap bergulir dan merencanakan pembentukan kepengurusan PSSI yang baru melalui mekanisme FIFA.
Almarhum Haji Eddy Rumpoko kala masih muda, juga membina tinju profesional dengan mendirikan Sasana Javonoea Boxing Camp, kala itu Ebes Soegiono juga dipercaya menjadi Ketua Harian KTI Pusat.
Almarhum Haji Eddy Rumpoko merupakan putra sulung almarhum Brigjen TNI (Purn) Sugiyono dan Egnie Rumambe Sugiyono. Brigjen TNI Sugiyono atau yang lebih dikenal dengan Ebes Sugiyono sendiri adalah Wali Kota Malang periode 1973-1983 dan seorang perintis berdirinya PS Arema bersama Acub Zaenal (mantan Gubernur Irian Jaya periode 1973-1975 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an).
Ebes Sugiyono juga pernah menjadi Wakil Gubernur Irian Jaya (1983-1986) dan juga salah satu pendiri Batalyon Infanteri (Yonif) 507/Sikatan (sekarang Yonif Raider 500/Sikatan), Kodam V/Brawijaya dan pernah menjadi Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya. Itulah mengapa Eddy Rumpoko sering menggunakan angka 507, dikarenakan sang ayah merupakan salah satu pendiri Batalyon Pemukul Kodam V/Brawijaya itu
Eddy menikah dengan Hj. Dra Dewanti Rumpoko, M.Si dan memiliki anak bernama Dinasty Rumpoko, Ganisa Pratiwi Rumpoko dan Raras Rumpoko (*)
- Jejak dalam karir birokrasi dan lainnya.
Wali kota Kota Batu (2007-2017)
Pimpinan Umum Harian Suara Indonesia (1985-1990). - Direktur Utama PT.Jenaka Agung (1995-sekarang).
- Direktur Utama PT.Duta Perkasa Unggul Lestari (2002-sekarang).
- Direktur PT.Tanjung Pura Resort (2004-sekarang).
- Komisaris PT.Karunia Bumi Matahari (2003-sekarang).
- Manager Director PT.Tlogomas Primatama (2006-sekarang).
- Komisaris Utama PT.Ijen Sarana Media (2006-sekarang)
- Ketua DPW Pemuda Pancasila Jawa Timur (1990-1995)
- DPD REI Jatim (1996-2000).
- Ketua Pengda Ikatan Motor Indonesia Jatim (2000-2005).
- Ketua Generasi Muda FKPPI Jatim (1999-2006).
- Kabid Alam dan Lingkungan DPP Pemuda Pancasila (2002-sekarang)
- Pengurus Kadin Jatim 2004-sekarang
- Ketua PSSI Kota Batu Periode 2010-2020.
- Wakil Ketua KONI Jatim 2011-2021
- Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema Indonesia (2011-sekarang)