90% Anak Kota Mojokerto Alami Buillying, Walikota Gelar Seminar Kesehatan Jiwa

90% Anak Kota Mojokerto Alami Buillying, Walikota Gelar Seminar Kesehatan Jiwa
Foto : Wali Kota Mojokerto, Ning Ita saat memberikan pencerahan pada peserta Seminar Kesehatan Jiwa di Gedung MPP Gajah Mada

Mojokerto (WartaTransparansi.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinkes PPKB menggelar Seminar Kesehatan Jiwa dengan tema “Sehat Jiwa Bagi Semua Orang” di Gedung MPP Gajah Mada lt.4. Upaya ini guna menekan sekaligus menguatkan mental kejiwaan anak usia pelajar mampu mencari solusi dengan tepat saat mengalami Bullying di lingkungan sekolah.

Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari yang hadir membuka forum yang diikuti ratusan siswa-siswi SMP/Mts dan SMA/SMK/MA se-Kota Mojokerto, menjelaskan bahwa kegiatan sperti ini sangatlah tepat seiring dengan maraknya perlakuan Bullying dengan sasaran anak-anak pelajar. Untuk itu saya berpesan agar peserta senantiasa menjalani kehidupan dengan bahagia.
“Yang paling penting, kebahagiaan kalian, itu harus selalu dijaga. Sejak kalian kecil sampai kalian nanti dewasa. Karena ini salah satu unsur yang paling menunjang keunggulan masa depan ketika kalian dewasa,”tegas, Ning Ita, panggilan akrab Walikota Mojokerto, Selasa (21/11/2023).
Pada penyelenggaraan seminar ini wali kota menyoroti fenomena maraknya bullying yang terjadi di kalangan anak-anak dan remaja. Sehingga harapannya, forum ini juga menjadi salah satu upaya strategis agar berbagai pihak dapat turut mengatasi persoalan tersebut.
Menurut Walikota, jika masa anak-anak dipenuhi kesedihan, tekanan, kondisi lingkungan yang tidak mendukung, termasuk bullying, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental saat dewasa, yang tentu berdampak pada kualitas SDM kedepannya.
“Dalam memperingati hari kesehatan jiwa bersamaan hari anak sedunia kita ingin berdialog. Paling tidak ada 200-an peserta ini bisa mewakili suara anak-anak Kota Mojokerto,” jelas Ning Ita.
Pihaknya punya tanggung jawab di tahun 2045 bisa mewujudkan generasi emas. Dan kalian akan menggantikan posisi pemimpin saat ini. Kami menyiapkan kalian untuk menjadi SDM yang unggul. Saya menekankan kebahagiaan itu harus terus dijaga. Sejak kalian kecil sampai kalian dewasa, karena kebahagiaan adalah salah satu unsur yang paling menunjang di usia dewasa.
“Masa anak-anak yang berada dalam tekanan dan kesedihan akan sangat berpengaruh pada mental dan psikologis mereka. Jumlah bullying di salah satu lembaga negeri Kota Mojokerto yang sudah dilakukan survey menyatakan telah terjadi bullying 90%,” kata Ning Ita.
Dijelaskan bahwa survey tersebut dilakukan tertutup, tanpa takut identitasnya diketahui. Kalian diminta terbuka siapa yang pernah melakukan bullying kepada kalian. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Kita berdiskusi sebagai orang dewasa. Bagaimana menyelesaikan persoalan ini agar bisa bebas dari bullying.
Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto, Farida Mariana mengatakan, peringata hari kesehatan jiwa sedunia pada Oktober 2023 ini, memang kejadian gangguan jiwa trennya semakin meningkat.
“Menurut hasil survey tahun 2018, sekitar 19 juta remaja mengalami gangguan mental emosional. Mungkin jika dilakukan survey lagi angkanya akan meningkat. Hal ini bisa terlihat dari media sosial yang menunjukkan adanya bullying hingga bunuh diri” ungkap Farida
Masih penjelasan Farida, tentunya ini menjadi perhatian Dinkes PPKB Kota Mojokerto. Makanya hari ini pihaknya melaksanakan seminar yang di khususkan untuk remaja sesuai arahan ibu Wali Kota Mojokerto.
“Pesan dari ibu Wali Kota Mojokerto adalah mengawal sisi psikologis remaja. Jadi ada remaja Kota Mojokerto yang sampai menyakiti diri,” ujar Farida.
Ditambahkan kegiatan hari ini diikuti 225 peserta yang terdiri dari guru BK SMP dan SMA sederajat dan perwakilan 3 murid dari setiap SMP dan SMA baik negeri mau[pun swata diKota Mojokerto.
“Semoga seminar ini bisa memperkuat support system. Semoga murid-murid faham jika ada masalah berbicaranya kepada siapa,” harap Farida. (*)