SURABAYA (warta Transparansi.com) – Kalangan dewan pelototi sekaligus mengkritisi Program pelatihan kerja yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Pasalanya, program yang digagas dalam rangka mengurangi pengangguran dan kemiskinan hanya dilakukan setengah hati.
Artinya, program pemkot berupa pelatihan kerja itu tidak tuntas. Mereka yang mengikuti pelatihan mengaku belum mendapatkan pekerjaan alias menganggur.
Sekretaris Komisi B DPRD Kota Surabaya, Mahfudz menggelar kegiatan sambang warga di RW 06 Baratajaya Kecamatan Gubeng, Selasa (29-08-2023) malam. Ia menampung banyak keluhan warga, salah satunya program pelatihan.
Mahfudz menambahkan, dalam kesempatan berdiskusi dengan warga, mereka mengadukan nasibnya yang sampai saat ini belum mendapatkan kerja. Walaupun dirinya sudah mengikuti program pelatihan kerja yang digagas oleh Pemkot Surabaya.
“Salah satunya adalah tidak adanya distribusi ke perusahaan atau tempat kerja bagi warga yang telah mengikuti pelatihan-pelatihan kerja yang di lakukan Pemkot,” katanya.
Politisi PKB Surabaya ini mengatakan, warga selama ini berharap setelah mengikuti pelatihan, bisa menerapkan ilmu hasil pelatihan. Namun hingga kini Tidak ada kelanjutannya. pemerintah Tidak serius.
“Jadi setelah pelatihan tidak ada out putnya. Ini yang mereka keluhkan,” tegasnya.
Mahfudz menyatakan, segera mengkomunikasikan kepada pihak OPD yang menangani. Warga Surabaya harus banyak kreasi, sehingga banyak produk inovatif yang akan tercipta.
“Kita kawal dan akan kita komunakasikan kepada Pemkot. Sepeti apa sebenarnya program tersebut dan bagaimana solusinya nanti kita carikan,” pungkasnya.(*)