Surabaya – Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri undangan dari Pakuwon Grup ke Pasar kuliner Tjap Toenjongan, Surabaya. Kunjungan Khofifah ini dsambut warga Surabaya.
Khofifah tampak mengenakan outfit casual. Kedatangan Khofifah sudah ditunggu masyarakat kota Surabaya. Setibanya di lokasi, masyarakat bergantian menyemut meminta swafoto dan bersalaman bersama Khofifah.
Sambil menyapa masyarakat, Menteri Sosial 2014-2018 itu pun menyusuri satu per satu booth kuliner. Ada sekitar 150 lebih jenis kuliner yang tersaji di Pasar Kuliner Tjap Toenjongan, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/5/2018).
Sambutan hangat dan antusias masyarakat ini pun berlanjut dengan menonton bareng Ludruk yang ditampilkan Ludruk Karya Budaya Mojokerto. Meskipun hingga dini hari, warga tampak tetap antusias menonton pertunjukan khas budaya Jawa Timur tersebut bersama Khofifah.
Khofifah bersama masyarakat Surabaya tampak menikmati pertunjukan ludruk tersebut. Bahkan tak canggung Khofifah tertawa karena lawakan yang menggelitik.
“Kalau mau lurus ikuti apa kata Gus Dur menjaga tradisi, ibu Khofifah ikut apa kata Gus Dur lurus hidupnya menjaga tradisi budaya. Makanya kalau di pimpin ibu Khofifah Jawa Timur Sejahtera,” kata salah satu pemain ludruk, Cak Memet dengan bahasa bahasa Jawa Timur.
“bu Khofifah ini memperhatikan tradisi dan budaya. Besok pilihnya bu Khofifah dan mas Emil nomor 1,” imbuhnya.
Sementara itu, Khofifah mengapresiasi festival kuliner yang digelar oleh Pakuwon Grup. Menurutnya festival ini bisa menjadi penguatan UMKM mempertemukan penjual dan pembeli.
“Ini adalah mempertemukan para buyer dan penjual. Pola yang sebetulnya bisa mengembangkan UMKM. Kalau kuliner, saya rasa tren dunia salah satunya bisnis kuliner. Kuliner ini akan menjadi magnet siapapun yang mengunjungi Surabaya,” kata Khofifah.
Khofifah juga menyampaikan industri padat karya perlu dikembangkan di pedalaman Jawa Timur. Ini juga untuk meredam peningkatan urbanisasi dari desa ke kota. Desantralisasi industri ini juga demi membuat pembangunan dan kesejahteraan Jawa Timur lebih merata.
“Saya sampaikan ke pelaku usaha, agar mau merelokasi industri di daerah supaya warga di desa bisa mendapatkan pekerjaan. Supaya tidak ada urbanisasi. Ini dampaknya berat. Relokasilah dari kota ke desa-desa Jawa Timur supaya ada pemerataan Jawa Timur,” pungkasnya. (min)