KEDIRI – Menjelang Hari Raya Idul Fitri menjadi tradisi masyarakat Kota Tahu, dalam menukarkan uang pecahan baru. Hal ini, disikapi Bank Indonesia Perwakilan Kediri mempermudah layanan penukaran uang baru, dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah bank umum.
Bahkan, alokasi anggaran Rp 7,2 Triliun disediakan untuk penukaran uang baru pada tahun ini. Dan, layanan Bank umum dijadwalkan membuka layanan penukaan uang baru, pada 28 Mei,31 Mei, 5 Juni, dan 7 Juni 2018, yang dilakukan serentak se Jawa Timur mulai pukul 09.00 WIB.
Selain itu, BI Kediri juga melakukan layanan Kas Keliling bersama. Untuk wilayah Kediri dilakukan pada 19 Mei dan 26 Mei 2018 yang dibuka mulai pukul 15.00 Wib. Di Madiun pada 16 Mei dan 6 Juni. Wilayah Ponorogo, 21 Mei dan 4 Juni serta Blitar 30 Mei dan 4 Juni dan Tulungagung 21 Mei dan 4 Juni, ditambah Nganjuk 16 Mei.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Djoko Raharto mengatakan, proyeksi kebutuhan masyarakat (outflow) untuk periode ramadhan tahun 2018, diperkirakan sekitar Rp 7,2 trilian dengan rincian Rp 6,9 Triliun untuk uang pecahan besar dan Rp 300 Miliar untuk uang pecahan kecil.
“Uang pecahan besar untuk antisipasi lonjakan penarikan, karena ada THR, pengisian ATM, dan libur dan libur panjang tanggal 11 sampai 20 juni” ungkapnya, Selasa (22/5/2018)
Menurutnya, untuk pemerataan pelayanan, jumlah uang pecahan kecil yang dapat ditukar oleh masyarakat adalah sebesar Rp 3,7 juta per orang. Rinciannya, 1 pak pecahan Rp 20 ribu, 1 pak pecahan Rp 10 ribu, 1 pak pecahan Rp 5.000, dan 1 pak pecahan Rp 2.000.
“Bank yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, akan memasang spanduk atau informasi layanan. Dan penukaran, berlaku untuk umum, tidak hanya untuk nasabah bank,” pungkasnya.(bud)