KIB Terancam Bubar, Tersisa PAN Belum Bersikap

KIB Terancam Bubar, Tersisa PAN Belum Bersikap
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berbincang dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) sebelum pertemuan tertutup di Jakarta, Rabu (3/5/2023). (foto/antara)

JAKARTA (Wartatransparansi.com) – Setelah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bergabung PDIP, Partai Golkar dikabarkan bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). yang digagas Gerindra dan PKB.

Sementara dari KIB hanya tersisa Partai Amanat Nasional yang belum menentukan sikapnya dan masih menganggap bahwa KIB tetap kompak.

Kabar Golkar bergabung KKIR disampaikan Ketua DPP PKB, Faisol Reza. Menurut Faisol, kesepakatan itu diambil usai Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto bertemu Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar pada Rabu (3/5).

“Golkar sepakat bergabung untuk menambah anggota KKIR yang telah digagas PKB dengan Partai Gerindra,” kata Faisol dalam keterangannya, Kamis (4/8).

Dikutip dari CNN Indonesia, ketiga partai bersepakat untuk membentuk koalisi besar, terutama setelah PPP meninggalkan KIB. Bahkan, Fasiol menyebut baik partainya maupun Golkar telah menunjuk tim teknis untuk menindaklanjuti wacana tersebut.

Faisol mengaku dirinya akan mewakili PKB dalam tim tersebut. Sementara, Golkar akan diwakili Nusron Wahid.

“Pertemuan Golkar dan PKB semalam merupakan bagian dari upaya pembentukan koalisi besar tersebut. Keduanya mengklaim sepakat menjadi bagian tim inti dari koalisi besar,” katanya.

Lebih lanjut, dia menilai Golkar memiliki rekam jejak pengalaman yang panjang dalam pemerintahan. Sehingga hal itu akan dibutuhkan dalam koalisi.

Faisol juga mengklaim urusan pencalonan presiden dan wakil presiden, tetap merujuk pada kesepakatan PKB dengan Gerindra. Kedua partai akan mengusung ketua umum masing-masing, yakni Muhaimin Iskandar dan dan Prabowo Subianto.

“Skema kerja sama PKB dan Golkar untuk mempersiapkan skema pemenangan pilpres adalah memperbesar KKIR dan memperkuat Mas Bowo-Gus Imin,” katanya.

Terpisah, politikus Partai Golkar, Dave Laksono tak menepis maupun membenarkan kabar tersebut. Merespons klaim Faisol, dia menyebut hal itu masih dalam wacana koalisi besar.

“Ini adalah proses menuju koalisi besar yah, agar menjaga pertumbuhan demokrasi di Indonesia,” kata Dave saat dikonfimasi.

Sebelumnya, PKB dan Golkar telah bersepakat menjadi motor pembentuk koalisi besar. Kesepakatan itu diambil usai Muhaimin dan Airlangga bertemu di kawasan Senayan, Rabu (3/5).

“Dan hari ini dalam silaturahmi dan Alhamdulillah kita akan dorong Golkar dan PKB menjadi koalisi intinya,” kata Airlangga. (*)