MALANG – Pengalaman calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di berbagai bidang sudah tak diragukan lagi. Hal ini juga diamini Pimpinan PP Muhammadiyah, Hajriyanto Y Thohir.
Hal itu diungkapkan saat Khofifah menghadiri acara Kajian Ramadhan 1439 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, di Dome UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), Kota Malang. Hajri mengatakan pengalaman Khofifah di berbagai bidang bisa menjadi modal kuat untuk memimpin Jawa Timur.
“Ibu Khofifah sudah pernah menjadi pimpinan DPR, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN, Wakil Ketua DPR lalu menteri lagi. Menteri saja sudah dua kali. Ditambah lagi Ketua Muslimat NU,” kata Hajriyanto disambut tepuk tangan audiens.
“Saya rasa kalau hanya menjadi Gubernur Jawa Timur itu soal enteng saja,” lanjutnya.
Sementara itu, Khofifah di forum yang sama memaparkan materi tentang politik kebangsaan dalam kajian ramadhan tersebut. Menurut Khofifah, politik adalah kendaran untuk memberikan maslahat untuk masyarakat agar bisa menjalankan perintah agama dengan baik.
“Politik ini posisinya sebagai politik mardhiyah (untuk mendapatkan keridhoan Allah). Maka posisinya adalah dalam rangka fi hirosatiddiin wa siasatiddunya (menjaga agama, menata dunia).
Kalau kita di sini, kita semakin punya spektrum yang saling melengkapi dengan apa yang faktual dengan secara empirik,” jelas khofifah.
Politik, Khofifah mengatakan, adalah bagian yang saling berkaitan dalam tatanan agama. Kondisi ini menjadikan politik sebagai ladang ibadah untuk memberikan kesejahteraan bagi umat manusia.
“Menurut Imam Ghazali agama dan kekuasan berdampingan. Bagaimana kita membangun negeri ini dan politik mengambil keputusan yang mengikat masyarakat umum, tapi ketika melihat kemungkaran harus yughoyyir biyadihi (melakukan dengan tindakan).
Maka di posisi inilah kekuasaan dan penguasa menjadi penting terlibat di dalamnya,” pungkasnya. (kho/med)