Gubernur Khofifah Tawarkan Ekspor Porang dan Sarang Burung Walet ke Konjen RRT

Gubernur Khofifah Tawarkan Ekspor Porang dan Sarang Burung Walet ke Konjen RRT
Gubernur Khofifah saat menerima tamu istimewa Konjen RRT di Gedung Negara Grahadi Surabaya

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan kerja Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xu Yong di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (3/1).

Dalam pertemuan bilateral tersebut, banyak potensi kerjasama yang dibahas antar keduanya. Mulai dari penjajakan kerjasama bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan dan juga bidang investasi.

Pada Konjen RRT Xu Yong, Gubernur Khofifah secara khusus menawarkan kerjasama perdagangan untuk komoditas porang dan sarang burung walet asal Jatim. Ia mengatakan bahwa dua komoditas tersebut adalah komoditas ekspor unggulan yang sangat berpotensi di masa depan.

“Saya menyampaikan harapan agar Jawa Timur utamanya petani porang dan walet agar bisa mendapat akses pasar yang lebih luas di Tiongkok,” ucap Gubernur Khofifah.

Bukan tanpa alasan, Khofifah menuturkan bahwa produksi porang Jatim merupakan yang terbesar di Indonesia. Porang sendiri merupakan salah satu sumber pangan yang terkategori _low carbo, low calorie and gluten free_ dan selama ini tujuan market terbesarnya adalah ke Tiongkok.

“Saya harap nanti Pak Konjen bisa mengundang investor untuk datang kesini, ke pabriknya langsung atau invest untuk membangun pabrik disini untuk memperluas potensi pasar bagi petani porang disini,” tuturnya.

Selain itu, pasar yang juga potensial dari Jatim yang ditawarkan Khofifah ke Tiongkok adalah sarang burung walet. Ia menegaskan bahwa dari total produksi walet nasional, 30 persennya ada di Jatim.

Dengan produksi yang besar Gubernur Khofifah meyakini bahwa komoditas sarang burung walet Jatim akan bisa memenuhi kebutuhan konsumsi Sarang Burung Walet di Tiongkok yang populer dikonsumsi para balita di sana.

“Jika kita bisa mencari titik temu perdagangan untuk dua komoditas tersebut, maka akan luas perannya bagi petani-petani porang dan sarang burung walet asal Jatim,” harap Khofifah.

Optimisme kerjasama perdagangan tersebut, disebut Khofifah juga mengacu pada kinerja perdagangan Jatim-Tiongkok yang pada kurun waktu Januari-Oktober 2022 menunjukkan geliat yang signifikan.

Tercatat nilai ekspor Jawa Timur ke Tiongkok sebesar US$  2.697,87 juta, sedangkan impornya sebesar US$ 5.869,01 juta, mengalami defisit sebesar US$ 3.171,14 juta.

Capaian tersebut membuat RRT berada di urutan ke-3 sebagai negara tujuan ekspor tertinggi dari Jatim dan berada di urutan pertama sebagai negara asal Impor ke Jawa Timur.