Oleh Djoko Tetuko
Tujuan olahraga menurut sosiolog, Dr Imam Prasodjo MA, pada sarasehan “Damailah Sepakbola Indonesia” di Unesa, ada dua hal penting, yaitu mengembangkan healthy lifestyle dan competition. Dan kompetisi adalah intinya untuk mencapai prestasi yang mengedepankan sportifitas. Sehingga dapat disimpulkan roh dan tulang sumsumnya sportifitas adalah membangun jiwa sehat bagi pemain dan keseluruhan pendukung permainan tim atau atlet perorangan, juga bagi penonton serta panitia beserta seluruh pendukung dalam sebuah event.
Inti dari sportifitas, kata Imam, adalah membangun peradaban, membangun sportifitas pemain, pelatih, wasit, penyelenggara pertandingan, penonton, keamanan, dan lainnya tunduk pada sportifitas.
Dalam hal keamanan olahraga, terutama sepakbola karena membangun peradaban dengan sportifitas tinggi, maka keamanan dari Kepolisian maupun Tentara harus mendapat pelatihan khusus tersendiri. Supaya menyadari bahwa kerumunan penonton itu untuk kegiatan menghibur atau hiburan, bukan kegiatan kerusuhan.
Ketua Umum KONI Jatim M. Nabiel mengutip para ahli menyatakan bahwa ada dua hal universal di dunia ini, yaitu olahraga dan musik. Oleh karena itu, harus menduniakan masalah standar sepakbola secara profesional. Menyajikan permainan membahagiakan.
PSSI, kata Ahmad Riyadh UB P.hD menegaskan bahwa family football telah terus menerus membangun peradaban dan karakter. Dan sekarang sedang disiapkan Peraturan Polisi untuk menejemen keamanan sepakbola, juga transformasi manejemen lain, termasuk mewadahi pembinaan suporter kepada klub dengan mitra yang harmonis seperti harapan Undang Undang Keolahragaan.