KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Setelah mangkrak selama puluhan tahun, bekas perumahan pemain Persik Kediri di Lingkungan Dadapan Kecamatan Pesantren Kota Kediri, akhirnya dirobohkan rata dengan tanah, dan akan beralih fungsi sebagai sarana belajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Kota Kediri.
Rencananya, lahan bekas perumahan pemain Persik Kediri akan dibangun di atas lahan seluas 3,6 hektare, dengan anggaran sebesar 15,4 miliar dari APBD Kota Kediri sebagai wujud komitmen kuat Pemerintah daerah (Pemda) terhadap pendidikan.
Selama kegiatan berlangsung hadir dalam acara peletakan batu pertama SMPN 9 Wali Kota Kediri sekaligus juga memberikan santunan kepada 10 anak yatim. Kemudian Komandan KODIM 0809 Kediri Letkol Inf Rully Eko Suryawan, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Anggota DPRD Kota Kediri Ahmad Abdul Muqtadir, perwakilan Polres Kediri Kota, perwakilan Kejaksaan Negeri Kota Kediri, Perwakilan Pengadilan Negeri Kota Kediri, Kepala OPD terkait, Forkopimcam Pesantren, perwakilan dari PT. Pilar Biru Safir, dan tamu undangan lainnya.
” Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong setiap pertumbuhan di suatu daerah, termasuk kota Kediri. Suka tidak suka, kita berkewajiban untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan indeks pembangunan manusia. Jangan sampai ketinggalan dengan perkembangan Kediri Raya,” ujar Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam peletakkan batu pertama pembangunan SMPN 9 Kediri, Selasa (19/7/2022).
Menurutnya, pembangunan SMPN 9 menambah sekolah inklusi di Kota Kediri setelah SMPN 1, SMPN 5 dan SMPN 8. Di sekolah inklusif, semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, dapat beradaptasi dan menerima pendidikan sebaik mungkin. Saat ini SMPN terbanyak berada di Kabupaten Kota dengan jumlah sekolah sebanyak 4 sekolah.
Jumlah SMPN di Kota Kediri tersebar di Kecamatan Mojoroto terdapat 3 sekolah, sedangkan di Kecamatan Pesantren hanya ada satu SMP Negeri yaitu SMPN 5 yang hanya mampu menampung sekitar 340 siswa baru. Dibandingkan dengan jumlah lulusan SD di Kecamatan Pesantren yang sekitar 1.300 anak, daya tampungnya masih kurang, sehingga diperlukan SMPN baru di Kecamatan Pesantren.
“Kami berupaya untuk meningkatkan pelayanan pendidikan tinggi di kota Kediri. Kami berharap dengan dibangunnya SMPN 9 ini dapat mengurangi ketimpangan pelayanan pendidikan di Kecamatan Pesantren. Siswa di kecamatan Pesantren dapat memilih untuk melanjutkan ke SMPN 5 atau SMPN 9 jika memilih jalur zonasi,” urai Wali Kota yang akrab disapa Mas Abu.
Lanjut Mas Abu mengatakan, SMPN 9 saat ini telah menerima siswa baru dan kegiatan belajar mengajar sudah berjalan. Untuk sementara 150 siswa yang dibagi kedalam 5 kelas ini masih dititipkan di SMPN 5 Kota Kediri. Pembangunan SMPN 9 ini dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama ditargetkan selesai pada tahun 2022.
“Nanti tahun depan kita akan bangun lagi. Fasilitas yang ada di SMPN 9 ini nanti komplit. Kita buat lebih oke dan ada metode baru. Semoga bisa jadi salah satu sekolah unggulan di Kota Kediri,”ungkapnya. (*)