JAKARTA (Wartatranspransi.com) – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri Partai Golkar, PAN dan PPP makin menunjukkan trend positif. Terkini KIB menggelar pertemuan dengan tema “Silaturahmi Nasional” yang dihelat di Rumah Kaca Melati, Hutan Kota, Plataran, Senayan, Jakarta, Sabtu malam (4/6/2022). Pertemuan itu digelar dalam rangka persiapan Pilpres 2024.
Silaturahmi Nasional menghadirkan tiga tokoh kunci Airlangga Hartanto dari Partai Golkar, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Juga dihadirkan para Ketua DPD l atau DPW se Indonesia. Tak ketinggalan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi. Lalu ketiga Ketua umum Partai itu menandatangani nota kesepahaman bersama.
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan peristiwa malam ini menunjukkan bahwa koalisi ini adalah koalisi yang solid dan kompak, duduk bersama untuk menyusun strategi yang tepat menuju kemenangan Pemilu 2024, baik Pemilihan Presiden pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah.
“Publik merespon secara antusias atas koalisi yang kita dibentuk. Terdapat Harapan Baru dalam perpolitikan Indonesia dimana rakyat memiliki ekspektasi akan adanya suasana politik yang santun sekalipun kompetisi politik merupakan sebuah keniscayaan dalam demokrasi.
Menurutnya, dengan Koalisi Indonesia bersatu kita ciptakan atmosfer politik persatuan dalam kebersamaan untuk menghadapi kontestasi, tidak memecah belah masyarakat demi kepentingan politik sesaat.
Pemilu digelar pada bulan Februari 2024, berarti kurang dari 18. Sengaja koalisi dibentuk lebih awal. Ya begini seharusnya koalisi dibentuk dengan ide dan gagasan.
“Saya ingin tegaskan membangun politik persatuan harus dimulai dari sekarang. Kesepahaman dan chemistry harus jauh-jauh hari kita lakukan agar kita dapat melangkah ke depan dengan satu Irama, satu Frekuensi, serta sejalan dalam membangun kemajuan bangsa dan masyarakat Indonesia,” ungkap Airlangga.
Koalisi KIB memiliki komitmen untuk mendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo. kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan bapak Presiden Joko Widodo sudah banyak prestasi yang dicapai, tegasnya.
Sementara itu Ketum PPP Suharso Monoarfa mengawali pidato politiknya merujuk piagam Madinah disusun dan telah disepakati. Piagam Madinah ini memuat 47 pasal yang mengatur norma-norma sedemikian rupa yang secara garis besar memuat nilai-nilai persamaan kebebasan hak asasi manusia, musyawarah dan toleransi.
Jadi jauh sebelum Piagam Jakarta, Piagam Madinah sudah menawarkan gagasan-gagasan yang maju tentang bagaimana mengelola kesepakatan yang adil dan bermartabat.
Pertemuan malam ini adalah upaya membuat lompatan yang lebar yang nanti akan dinilai oleh sejarah setelah peristiwa demi peristiwa. Jadi koalisi dibangun bukan terlalu cepat atau lambat tetapi bersatunya nawaitu gagasan dan langkah terukur dan berkeadilan.
Sebaliknya Ketum PAN Zulkifli Hasan menyatakan, bersatunya Partai Amanat Nasional, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan dalam Koalisi Indonesia bersatu, kami melihat bahwa politik semestinya menjadi jalan untuk mencapai kemaslahatan bersama mewujudkan cita-cita berbangsa bernegara sesuai dengan Pancasila undang-undang Dasar 45 bukan justru kotak-kotakkan antara kawan dan lawan, membenturkan kami melawan mereka saling menyerang, meniadakan satu dengan yang lain.
Bang Zul menjelakan, KIB memang belum berbicara di tahap siapa-siapa calonnya. Semua pihak memiliki kesempatan yang sama. Ada teman-teman tanya katanya Pak Erlangga mau jadi capres saya jawab layak dan pantas karena ketua partai dan pemenang nomor 2, Ada juga yang tanya capresnya pak Soeharso dan seterusnya. Saat ini kami masih membangun dan belum saatnya bicara Capres – Cawapresnya. Pada saatnya akan sampai kesana.
Intinya bahwa KIB sampai saat ini masih terbuka untuk partai lain yang ingin bergabung menjadi koalisi. Bahkan untuk partai non-parlemen pun terbuka.
“Partai-partai lain pun kita sambut baik yang ada di parlemen maupun non-parlemen. Nah tetapi itu kan bagi partai-partai itu membutuhkan proses di internal kita dan di internal mereka kita hormati,” ujarnya. (din/min)
