Jakarta – Pemerhati Pendidikan dari Eduspec Indonesia Indra Charismiadji mengatakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) seharusnya sudah 100 persen pada tahun ini.
“Seharusnya tidak lagi 78 persen, tapi sudah 100 persen karena anggaran untuk pendidikan Rp400 triliun setiap tahunnya,” ujar Indra di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa sebenarnya ada yang salah dalam perencanaan pendidikan. Untuk itu, dia meminta perlu adanya solusi agar semua anak bisa mengikuti UNBK.
Permasalahan utama dari UNBK selain infrastruktur adalah ketersediaan internet terutama di daerah tertinggal, terluar dari terdepan (3T).
“Mungkin pemerintah daerah bisa membelikan komputer, tapi bagaimana dengan jaringan internet dan listriknya. Ini yang patut menjadi perhatian bersama.”
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan Ujian Nasional (UN) 2018 akan diikuti 8,1 juta peserta didik yang berasal dari 95.780 satuan pendidikan dari berbagai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat, Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat dan pendidikan kesetaraan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 persen peserta didik siap mengikuti UN berbasis komputer (UNBK).