Naik Setiap Tahun, Alami Surplus Beras Hingga 360 Ribu Ton

Naik Setiap Tahun, Alami  Surplus Beras Hingga 360 Ribu Ton

BANYUWANGI – Di beberapa daerah masih banyak yang mengalami kekurangan minus beras, ternyata di Kabupaten Banyuwangi sebaliknya. Dari tahun ke tahun, produksi beras Banyuwangi terus mengalami peningkatan. Bahkan tahun lalu Banyuwangi mengalami surplus beras hingga 360 ribu ton.

Data Dinas Pertanian Banyuwangi menyebutkan, produksi padi pada 2017 mencapai 817.512 ton, meningkat dibanding produksi 2016 yang sebesar 790.623 ton. Luas tanaman padi juga terjaga di angka 124.828 hektar.

Menurut Kepala Dinas Pertanian, Drs H Arief Setiawan, produksi beras daerah pada tahun lalu juga mengalami surplus. Produksi gabah kering sebesar 817.512 ton, setara dengan 512.907 ton beras. “Angka ini jauh lebih tinggi dibanding kebutuhan konsumsi masyarakat Banyuwangi yang hanya 152.267 ton per tahun. Sehingga ada surplus sebesar 360.640 ton beras yang kemudian didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia,” kata dia.

Dari produksi beras tersebut, telah diserap oleh Bulog sebanyak 85.000 ton sepanjang tahun 2017. Jumlah ini melebihi target yang ditetapkan Bulog yang hanya hanya 63.000 ton. “Angka serapan Bulog ini pasti akan mengalami peningkatan pada bulan Maret ini seiring dengan musim panen raya padi Maret-April 2018. Apalagi lahan panen warga yang semakin luas, diperkirakan mencapai 20.016 hektar pada periode Maret-April,” kata Arief.

Terjaganya stabilitas produksi padi di Banyuwangi, tidak lepas dari berbagai program pengembangan pertanian yang dijalankan pemerintah daerah. “Tantangan paling berat yang kami hadapi adalah alih fungsi lahan pertanian, tapi kami telah mengambil tindakan preventif dengan membuat aturan lahan abadi yang saat ini terus kita matangkan. Seiring itu kami terus melakukan berbagai program untuk meningkatkan produksi padi,” terangnya.