Kediri  

Antisipasi Krisis Air, Jurnalis Kediri dan PT GG Timba Ilmu Di Bali

Antisipasi Krisis Air, Jurnalis Kediri dan PT GG Timba Ilmu Di Bali

KEDIRI – Dalam rangka menyikapi krisis air yang terjadi disaat musim kemarau tiba, Jurnalis se-Kediri Raya dan managemen PT Gudang Garam,TBK melakukan studi banding di Propinsi Bali.

Acara yang digelar 15-18 Februari 2018 tersebut, diikuti 45 Jurnalis dari berbagai media.Menariknya, ilmu yang diserap dalam momen itu kedepannya bisa diterapkan diwilayah Kediri.

Iwhan Tri Cahyono, Kabid Humas PT Gudang Garam,TBK,mengatakan, bahwa acara study banding yang dikemas ‘ Media Gatering-PT GG, sudah digagas sejak lama melalui alokasi dana atau Corporate Social Responsibility (CSR).

” Kami menggandeng IDEP Foundation yang berjalan melalui programnya Bali Water Protection Program. Dan, lembaga peduli lingkungan ini mampu menerapkan sumur resapan yang sudah berjalan 2 tahun ini ” ungkap Iwhan, Minggu (18/2/2018)

Kehumasan PT Gudang Garam Tbk dan para Jurnalis saat meninjau lokasi Sumur Serapan
Kehumasan PT Gudang Garam Tbk dan para Jurnalis saat meninjau lokasi Sumur Serapan

Menurutnya, dari program ini harapannya bisa diterapkan wilayah Kediri dalam menyikapi krisis air.Karena, IDEP Foundation terbilang berhasil dan mumpuni dalam menjalankanya.

” Secara positif, harapan dari ‘Media Gathering bersama IDEP Foundation akan penyikapan krisis air bisa berjalan” tutupnya.

Sementara, Komang Arya, pendiri IDEP Foundation, mengatakan, bahwa program pembangunan sumur difokuskan didua wilayah,yakni, Denpasar dan Kuta.

” Fokus dibangunnya sumur resapan didua kota ini ( Denpasar dan Kuta), lantaran krisis air sudah mulai terjadi.Dimana, air laut sudah mulai masuk daratan berkisar 1-2 kilometer, hingga air yang dikonsumsi penduduk terasa payau” ucapnya

Komang menguraikan, fungsi sumur resapan dengan kedalaman 40-60 meter menampung air hujan, fungsinya sebagai Bank air agar air laut tidak terserap kedaratan.Didalamnya, terdapat filter, seperti batu,koral dan ijuk sebagai penatralisir air

” Sampai saat ini, sudah 16 titik sumur resapan yang dibangun , dengan asumsi bugdet Rp 100 juta, tiap titiknya yang sudah berdiri di Kota Denpasar dan Kuta, Kabupaten Badung ” pungkasnya.(bud)