KEDIRI – Banjir kembali menerjang Desa Petok, Kecamatan Mono, Kabupaten Kediri. Ada ratusan rumah di Desa Petok, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri tergenang air dengan ketinggian antara 50-70 centimeter.
Menurut Rumisah, sebelum banjir datang, hujan deras mengguyur selama kurang lebih 1,5 jam. Dan, debet air terus meningkat hingga masuk ke rumah-rumah warga.
“Air datang dari arah barat (jalan raya) mengalir melewati rumah rumah warga. Seperti di rumah saya ini, ketinggian air mencapai lutut,” kata Rumisah di dalam rumahnya, Rabu (24/1/2018) malam.
Menurutnya, banjir mulai datang sekitar pukul 18.00 WIB. Hingga, air menggenangi seisi ruangan dan mengakibatkan Almari, meja dan kursi, serta kulkas tergenang.
” Saya Dia bersama keluarga berusaha menyelamatkan perabotan ” pungkasnya
Ditempat terpisah, Camat Mojo Sukemi mengatakan, ada tujuh RT dari dua RW yang terdampak banjir. Dari jumlah itu, tercatat ada kurang lebih 450 rumah warga yang tergenang dengan ketinggian air bervariatif.
“Banjir ini kiriman air dari wilayah Kecamatan Semen. Ini kali kedua kejadian di tahun ini. Karena daerah ini langganan banjir. Kami belum tahu penyebabnya apakah masih sama, karena luapan Sungai Klepu atau tanggulnya jebol,” jelas Sukemi.
Dirinya juga menguraikan, selain menggenangi ratusan rumah, banjir juga memutus akses jalur Kediri – Tulungagung. Arus lalu lintas dari dua arah terpaksa putar balik. Karena, akses jalan Balai Desa Petok dan sebuah mushola juga tak luput dari banjir.
Sekedar diketahui, hingga berita ditulis, belum ada penanganan dari pemerintah terhadap banjir kiriman ini. Dan, warga berusaha membersihkan rumahnya dan memasang tanggul dari karung yang diisi pasir.(bud)