Tajuk  

Museum Olahraga Surabaya, Kembalikan Jati Diri Kota Pahlawan

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Museum Olahraga Surabaya, Kembalikan Jati Diri Kota Pahlawan
Djoko Tetuko (pemotretan) Ranu Bedali Lumajang

 

Kota Surabaya berhasil mewujudkan tonggak sejarah dalam hal pembangunan olahraga nasional, dengan meresmikan Museum Olahraga Surabaya.

Museum Olahraga Surabaya, tentu saja bukan sekedar bangunan tentang sejarah olahraga khusus Surabaya, tetapi belajar dari filosofi Kota Pahlawan bahwa Surabaya milik semua suku bangsa di seluruh tanah air Indonesia tercinta.

Mengapa? Sebutan atau predikat Kota Pahlawan untuk Surabaya, bukan sebuah hadiah atau sekedar memberikan sebuah nama atau penghargaan.

Kota Pahlawan lahir karena ribuan orang pahlawan dari berbagai pelosok daerah di Jawa Timur dan seluruh nusantara, ketika berada di radius 90 km dari Kota Surabaya, berada di Surabaya mendapat panggilan jihad (perang suci) dari Hadrotussyekh KH Hasyim Asy’ari ketika menyatakan Revolusi Jihad saat perang melawan Pasukan Sekutu untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, dengan menjaga sejengkal tanah di Kota Surabaya.

Apa hubungan Kota Pahlawan dan Museum Olahraga Surabaya. Sekedar mengingatkan bahwa dalam catatan sejarah Surabaya bukan dibangun dan dipertahankan “hidup-mati” Arek-arek Suroboyo saja, tetapi seluruh warga negara di republik ini ketika sudah menginjakkan kaki di tanah Surabaya, menyatakan diri sebagai Arek-arek Suroboyo.

Sekedar mengingatkan bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun silam, Pemerintah Kota Surabaya, sempat lupa bahwa Pemko dengan berbagai aset olahraga dalam penguasaan para pejabat, seakan-akan milik Wali Kota dan seluruh pejabat. Padahal mereka hanya pelayanan rakyat karena menjalankan organisasi pemerintahan dari mengelola uang rakyat.

Tetapi sempat terjadi “ego kekuasaan” bahwa Pemko melarang rakyat di Surabaya dan warga luar kota atau luar daerah yang bermukim di Surabaya, menggunakan fasilitas yang dibangun Pemko Surabaya, tanpa menunjukkan KTP Surabaya. Inilah sekedar mengingatkan bahwa Kota Surabaya, Kota Pahlawan sempat lupa.

Lupa bahwa mereka adalah pelayan rakyat dan wajib mengabdi kepada rakyat. Bukan memusuhi apalagi melarang karena sekedar “punya kekuasaan”. Bahkan salah dalam menjalankan kekuasaan.

Museum Olahraga Surabaya harus jujur memotret perkembangan situasi dan kondisi olahraga di Kota Surabaya, baik dalam melahirkan atlet dari berbagai pelosok negeri, menjadi saksi event atau pergelaran pertandingan olahraga kelas dunia, mencatat prestasi anak negeri dari bumi Kota Pahlawan.

Salah satu contoh bahwa Surabaya punya stadion legendaris dan menjadi saksi perhelatan olahraga nasional hingga kejuaraan dunia. Stadion Gelora 10 November (GION) Tambaksari Surabaya.