SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Group of Development Technologies and Construction Companies (GDTC) Maroko menyepakati kerja sama yang nilainya sekitar Rp8,5 triliun sebagai bentuk dukungan pembangunan di wilayah setempat.
“Ini momen penting, dan saya harap seluruh pihak bisa memanfaatkannya dengan baik,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di sela menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu petang.
Penandatanganan dilakukan oleh Chairman GDTC Maroko HEH Sharif Moulay Sidi Al Sultan Ahmad Bin Zuhir Bin Mohammad Bin Jaber Al Natour dengan tujuh direktur BUMN dan BUMD di Jatim.
Total nilainya yaitu Rp8.592.425.221.600, yang rinciannya berupa proyek pengembangan pelabuhan terminal umum di Kota Probolinggo dengan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) senilai Rp2,1 triliun
Lalu, proyek pembangunan dan pengoperasian pengolahan air di Kawasan Industri Java Integrated and Ports Estate (JIIPE), Maspion dan NIP dengan PT Air Bersih Jatim senilai Rp347 miliar, dan proyek pembangunan Puspa Agro dengan PT Jatim Grha Utama senilai Rp1.783.111.250.000.
Proyek pembangunan kawasan wisata “Ngawi Planetarium Agro Park” dengan PD Sumber Bhakti senilai Rp125 miliar, proyek pembiayaan bisnis jasa sterilisasi ultimate EBM dan X-Ray dengan PT Kasa Husada senilai Rp300 miliar.
Kemudian, proyek pembangunan Tol Pasuruan-Probolinggo dengan PT Trans Jawa Paspro senilai Rp1.506.313.971.600, serta proyek pembangunan Tol Krian Legundi dengan PT Waskita Bumi Wira senilai Rp2.431.000.000.000.
Kesepakatan itu merupakan hasil rapat koordinasi usulan proyek kerja sama antara GDTC dengan BUMD dan BUMN di Jawa Timur, yang ditindaklanjuti persetujuan tujuh proyek.
Menurut Wagub Jatim, peran kepala daerah dinilai sangat penting dalam menginventarisasi dan mengidentifikasi peluang investasi di daerah-nya masing-masing.