Hari Kemenangan Itu Adalah “Idul Fitri”

Kajian Ramadhan, Diasuh Univ. Darul Ulum Jombang (26)

Hari Kemenangan Itu Adalah “Idul Fitri”
Oleh Dr. H Abdul Rouf, M.Ag

Oleh Dr. H. Adul Ruf, M.Ag

Marhaban ya Ramadlan, Marhaban ya shahra shiyam…

Marhaban ya Ramadlan, Marhaban ya shahra al-Qur’an

Marhaban  ya Ramadlan, marhaban ya shahra fihi Laylatul Qadri,

Selamat menikmati tadarus al-Qur’an, kajian-kajian keagama Islam di bulan Ramadlan 1442H

Selamat menikmati hari- hari penghabisan di bulan Ramadlan 1442H, detik-detik menuju finish kegiatan terakhir di  bulan Ramadlan 1442H..

Selamat menikmati perburuan malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan..

Selamat  mengencangkan ikat pinggang, selamat mengajak saudara-saudara kita untuk menghidupkan malam-malam penutupan bulan Ramadlan 1442H
Semoga apa yang sedang dan akan kita lakukan selalu mendapat bimbingan dari Allah swt dan penuh dengan keberkahan….Amin ya Rabbal’alamin

Setiap  menjelang akhir bulan Ramadlan ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh orang yang sedang menjalankan puasa sebagai penyempurna dari kegiatan-kegiatan di bulan Ramadhan diantara adalah; 

  1. Zakat Fitrah

 Zakat adalah satu rukun Islam, yang merupakan ibadah kepada Allah swt dan sekaligus merupakan amal social kemasyarakatan dan kemanusiaan dalam wujud mengkhususkan sejumlah harta atau nilainya dari milik perseorangan atau badan hukum untuk diberikan kepada yang berhak dengan syarat-syarat tertentu, untuk mensucikan dan mempertumbuhkan harta serta jiwa pribadi para wajib zakat, mengurangi penderitaan masyarakat seta meningkatkan pembangunan (Sumber-sumber penggalian zakat, Syekhul Hadi, 1994, 34).

Zakat juga berasal dari kata “Zaka” yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Dinamakan zakat karena, karena didalamnya terkandung harapan untuk memperoleh keberkahan, pembersihkan jiwa, dan pemupukan dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq:5).

Dalam Istilah Syara’, tamliku malin makhshushin limustahiqqihi bi syara’itha  makhshushatin (memberikan hak milik harta tertentu kepada orang tertentu yang berhak, dengan syarat-syarat tertentu). Zakat dibagi menjadi dua,yaitu Zakat Harta dan Zakat fitrah,  bisa disebut dengan Shadaqah al-Fithri, zakat Ramadlan, zakat al-Shaum atau Zakat al-Badan

Mengeluarkan zakat fitrah bagi setiap muslim wajib hukumnya, berdasarkan hadits Rasulullah saw : 

Pertama ; Ibnu Umar radliyallah ‘anhuma, ia berkata, Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas orang merdeka dan budak, laki-laki dan perempuan, besar maupun kecil dari kaum muslimin. Dan beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang keluar menunaikan shalat (‘Iedul Fitri).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua : Dari Ibn ‘Abbas ra. Berkata, bahwa Kanjeng Nabi Muhammad saw mewajibkan zakat fithri sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan  yang tidak ada manfaatnya dan perkataan koto, sebagai hidangan bagi orang yang miskin, Barang siapa yang mengeluarkan zakat tersebt sebelum Sholat Idhul Fithri makazakatnya dihukumi sebagai zakat yang diterima oleh Allah sebagai zakat fitrah, dan Siapa yang mengeluarkannya setelah sholat idhul fitri, maka zakat tersebut dihukumi sebagai shodaqah seperti bentuk shodaqah-shodaqah yang ada  (HR. Abu Dawud,Ibnu Majah dan dibenarkan oleh al-Ahakim) 

Diantara tujuan zakat fitrah adalah untuk membersihkan diri orang yang sedang menjalankan puasa Ramadlan dari “perkataan-perkataan” yang tidak berguna, kata yang mengandung unsur menyakiti perasaan orang orang-orang yang menyimaknya. Perkataan itu bersumbar dari mulut orang yang sedang berpuasa atau yang keluar dari “jari jemarinya” yang dimanfaatkan untuk menulis dan berkomunikasi dengan media online bersama orang-orang yang sedang menjalankan puasa, karena bisa jadi, seseorang menjalankan  puasa Ramadlan dengan  ‘uzlah’, menyendiri, social distancing, menjaga jarak dan memakai masker  untuk mengurangi komunikasi langsung dengan orang lain secara verbal, dan menggunkan media androidnya.