Tajuk  

UICI KAHMI Berjuang atau Bisnis

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

UICI KAHMI Berjuang atau Bisnis
H. Djoko Tetuko Abdul Latief

 

Mendirikan universitas swasta pada era modern ini, sudah bukan rahasia umum lagi sebagai usaha bisnis. Walaupun masih ada sebagian kecil sebagai wadah perjuangan atau berjuang untuk kemerdekaan warga negara di bumi nusantara belum “merdeka pendidikan” dan “pendidikan merdeka”.

Univeristas Insan Cita Indonesia (UICI) gagasan KAHMI akan meramaikan dunia pendidikan, tetapi belum tahu dan belum jelas mau murni berbisnis atau menjadi wadah perjuangan mahasiswa Islam yang cerdas, tetapi tidak mampu secara ekonomi juga finansial.

Sebab mendirikan perguruan tinggi swasta kebiasaan umum karena latar belakang bisnis, karena penguatan organisasi, karena ingin mencetak kader bangsa terbaik, karena bisnis semata, karena perjuangan untuk membantu warga negara lemah dan tidak berdaya diantara potensi serta kemampuan kecerdasan.

Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
(KAHMI) sebagaimana diketahui berfungsi sebagai wadah bagi alumni Himpunan Mahasiswa Islam guna mengembangkan profesi dan kepribadian serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, menyatupadukan seluruh potensi dan partisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia.

Lebih dari itu, tentu saja melanjutkan perjuangan
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bertujuan;
Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat Rakyat Indonesia
Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.

Jumat (7/5/2021),
Menteri Pemuda dan Olahraga Republika Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menerima audiensi Majelis Pendidikan Tinggi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Kantor Kemenpora, Jakarta.

Dalam kesempatan ini, KAHMI melaporkan tentang berdirinya Universitas Insan Cita Indonesia (UICI).

Menpora Amali saat
didampingi Staf Ahli Hamka Hendra Noer
menyambut baik dan mendukung hadirnya lembaga pendidikan yang dirancang berbasis digital tersebut. Hadirnya UICI, tentunya akan memperkaya inovasi pendidikan tinggi di Tanah Air. Inovasi ini dipandang sangat penting untuk bisa memenangkan kompetisi global yang semakin ketat dan sengit.

Menpora Amali menilai, universitas tersebut bisa menjangkau masyarakat secara luas. Sehingga, kedepan nantinya bisa menghasilkan lulusan terbaik. Selain itu, sangat efektif sekali dan semoga bisa menghasilkan lulusan-lulusan terbaik. Kita mendukung kegiatan pembelajaran digital ini.

Sementara itu, Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI, Subandriyo menyampaikan, Universitas Insan Cita Indonesia kini sudah memperoleh izin prinsip dan operasional pada Desember 2020. Ia menerangkan, universitas tersebut nantinya akan bekerja sama dengan universitas digital dari luar negeri.

KAHMI akan terus memberikan kontribusi terhadap percepatan pengembangan SDM melalui pembelajaran yang bisa menjangkau ke seluruh Tanah Air dengan biaya murah, kualitas bagus. Juli nanti UICI akan dilaunching, dan masyarakat bisa mengakses.

Universitas berbasis digital tentu saja sangat menantang dan menjadi bagian pilihan pendidikan terbaik, dan melahirkan kader terbaik pula.

Semoga UICI KAHMI secara transparan mampu menampung calon mahasiswa cerdas dan berwawaaan kebangsaan, tetapi mempunyai kekurangan dan kelemahan untuk dididik menjadi kader terbaik untuk kemaslahatan bangsa dan negara.

Jika UICI KAHMI mampu menjadi bagian dari perjuangan mahasiswa Islam. Maka menjadi cita-cita bersama para pendiri bangsa sebagaimana tertuang pada Pembukaan UUD 1945.

Tetapi jika hanya konsentrasi mendirikan perguruan tinggi berbasis digital murni berbisnis, maka menjadi kegalauan bersama. Sebab menyimpang dari perjuangan HMI dan KAHMI.