SURABAYA (Wartatransparnsi.com) – Alumni Doktor Ilmu Administrasi (DIA) FISIP Untag Surabaya tak henti berkarya untuk bangsa ini. Acara paling gres adalah bedah buku karya bersama tiga alumni DIA berjudul “Mutiara Nusantara, Akankah Kembali Bersinar”.
Bedah buku digelar secara online di kampus Untag Surabaya Jalan Semolowaru No. 45 Surabaya dan diikuti semua civitas akademika Untag, pada Sabtu (10/4/2021). Ketua Alumni DIA Untag Dr. Kodrat Sunyoto, SH, Msi berkesempatan untuk membuka acara itu secara virtual.
Dengan metode SWOT AHP dalam merencanakan strategi pertahanan, buku karya bersama 3 doktor Alumni DIA Untag Surabaya. Yakni, Dr. Lukman Yudho Prakoso, SIP., M.AP, Dr. Suhirwan, ST., M.MT., CIQNR, CIQAR, IPU dan Dr. Kasih Prihantoro, SE., MM., M.TR (HAN). Karya tersebut di bahas oleh Dr. H. Zakariya, MS., MM Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Lalu, buku berjudul “Mutiara Nusantara, Akankah Kembali Bersinar” tersebut karya alumni Dr. Benny Sukandari, SE., MM., CHRMP. Karya tersebut dibahas oleh Prof. Dr. Agus Sukristyanto, MS selaku Dosen Program Doktor Ilmu Administrasi.
Sedangkan buku “Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan karya alumni Dr. Dra. Wiwik Suryandartiwi A, MM. Karya tersebut dibahas oleh Prof. Dr. Arif Darmawan, SU selaku Dosen Program Doktor Ilmu Administrasi. Pada bedah ketiga buku ini dimoderatori oleh Prof Rudi Handoko.
“Bedah buku karya Alumni DIA secara virtual sungguh luar biasa dan patut diapresiasi. Dari alumni untuk alumni dan pastinya dapat juga berlanjut dari alumni kepada masyarakat dan bangsa. Untuk kemudian dapat dipersembahkan kepada Negara tercinta Indonesia,” tutur Dr. Kodrat Sunyoto, SH. Msi, dalam kesempatan membuka acara bedah buku.
Suatu karya ilmiah dalam bentuk buku ini, kata Kodrat, adalah bentuk pengabdian intelektual dalam kiprahnya ikut serta mencerdaskan bangsa.
“Dengan buku, bangsa menjadi cerdas. Bangsa yang cerdas akan mampu menjadikan Negara kuat dan titik akhirnya adalah pencapaian kesejahteraan rakyat,” terang Kodrat yang juga Anggota Komisi E DPRD Jatim ini.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Timur itu menambahkan, inilah yang dulu pernah disampaikan pada saat pelantikan Alumni DIA. “Bahwa kita jangan sekadar menjadi menara gading, hanya sekadar elok untuk dipandang,” imbuh Kodrat.
“Hari ini adalah suatu bukti bahwa keilmuan kita telah mampu memberikan sumbangsih terhadap persoalan kemasyarakatan maupun kebangsaan dengan pencerahan kecerdasan kepada semua anak bangsa,” tambah dia.
Kodrat menegaskan bahwa Bangsa ini akan menjadi besar dan mampu membuktikan diri bisa sejajar bahkan bisa lebih dari bangsa-bangsa lain. “Apabila golongan intelektualnya berkenan keleluasaan ilmunya bagi pencerahan kecerdasan masyarakatnya,” ujarnya.
Kegiatan seperti ini, kata Kodrat, hendaknya harus menjadi tradisi keilmuan bagi alumni DIA Untag Surabaya. Yakni melahirkan karya buku akan menjadi sejarah emas bagi penulisnya.
“Dan itu akan menjadi pelita dan tali yang kokoh bagi generasi anak cucu kita. Dalam setiap pengambilan keputusan,” bebernya.
“Karena mereka telah memiliki pedoman dan landasannya dengan buku ilmu tak akan pernah mati. Meski sang penulis sudah tiada,” sambung Kodrat yang juga Ketua MKGR Jatim ini.
Karena itu, pihaknya berharap Alumni DIA Untag akan terus lahir karya-karya keilmuan seperti ini. “Dan itu merupakan karya nyata yang Insya Allah pahalanya akan terus mengalir pada diri kita sendiri,” terangnya.
Menurutnya, tradisi keilmuan seperti ini harus dibudayakan. Karena dengan kegiatan seperti ini maka keilmuan akan terus terjaga, terasa dan kaya. “Kekayaan ilmu itulah yang menjadi syarat utama untuk menjawab tantangan global yang penuh dinamika dan perubahan,” tambah Kodrat.
“Sebagai bagian masyarakat intelektual, maka kita adalah pelita yang menjadi gaiden masyarakat luas dalam menelapaki era globalisasi dan digitalisasi,” tandasnya.
Terpisah, Dekan Fisip Untag Surabaya, Dr. Dra. Rachmawati Novaria, M.M pun mengapresiasi kepada Alumni DIA Untag Surabaya atas kegiatan menyelenggarakan acara Bedah Buku Online.
“Kami angkat jempol bagi Alumni DIA ini karena bisa mengaktualisasikan dirinya untuk bisa dikenal, berkembang dan berguna ilmunya bagi masyarakat,” katanya.
Bedah buku kali ini, lanjut Doktor Nova, sapaan akrabnya, kalau di dalam akreditasi sendiri mempunyai nilai. “Jadi, ada keterkaitan untuk fakultas pun kami merasa bangga dan tersanjung. Karena untuk meningkatkan akreditasi fakultas juga,” jelasnya.
Selain itu, ia berharap tidak hanya bedah buku saja. Tapi juga ada kegiatan lainnya yang bisa mensupport fakultas dan alumni itu sendiri agar bisa berkembang.
“Kami berharap bukan hanya kegiatan ini saja, melainkan juga bisa memberikan support fakultas agar bisa berkembang lagi,” pungkas Doktor Nova yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Alumni DIA Untag Surabaya ini. (min)