Tajuk  

Persebaya Menjaga Marwah

Persebaya Menjaga Marwah
Djoko Tetuko (pemotretan) Ranu Bedali Lumajang

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Dengan kekuatan pemain muda Persebaya Surabaya hingga pertandingan ketiga Piala Menpora 2021, masih mampu menjaga marwah sebagai klub Liga 1 dengan mengandalkan kekuatan tanpa pemain asing. Juga pemain berpengalaman.

Pelatih Aji Santoso pada tulisan menjelang Piala Menpora 2021, dengan persiapan hampir sama dengan klub lain, tetapi hanya mengandalkan kekuatan pemain muda, terbukti mampu mengelola irama permainan. Karena kemampuan melakukan taktik dan startegi di turnamen pemanasan sekaligus ujian.

Sukses Persebaya ini menjadi klub pertama di “Grup Jatim” karena hanya 1 klub di luar Jatim, yaitu PSS Sleman sudah melangkah ke perempat final.

Sejarah Persebaya memang selalu melahirkan prestasi spektakuler dengan mengandalkan pemain muda, hasil
binaan klub lokal juga pemain muda dari daerah lain.

Persebaya dalam sejarah kebesaran klub kebanggaan arek arek Suroboyo ini, selalu memberikan kepercayaan kepada pemain muda dari generasi ke generasi.

Persebaya ketika juara 1977 di antara pemain senior dan kawakan sudah malang melintang memperkuat Persebaya dan tim nasional, muncul pemain muda seperti (almarhum) Rusdy Bahalwan dan Soebodro, serta Joko Malis Mustofa, Rudy William Ketjes, hingga mengakhiri karier sebagai pelatih berprestasi.

Persebaya ketika juara pada tahun 1987, di antara pemain senior dan pemain masa itu, ada (almarhum) Budi Johannis, Syamsul Arifin, Nuryono Hariyadi, dan Subangkit, muncul pemain muda seperti Seger Sutrisno, Zainal Suprapto, dan pemain bintang sedang bersinar Mustaqim, Muharom Rusdiana, Aries Sainyakit, Yongki Kastanya, Helly Maura. Beberapa pemain hebat juga bermunculan.