Mensos Akan Salurkan Bantuan Sampai Penerima Benar benar Mandiri

Mensos Akan Salurkan Bantuan Sampai Penerima Benar benar Mandiri
Foto : Mensos RI , Tri Rismaharini saat menyalurkan Bansos ke masyarakat penghuni Yayasan Mojopahit Balong Cangkring, Kota Mojokerto, Sabtu (2-2-2021).

MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Menteri Sosial  Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya secepatnya akan melakukan pendataan serta pemetaan untuk menyiapkan bantuan sosial (bansos) ke masyarakat.

Upaya ini dimaksudkan agar bantuan tersalurkan tepat sasaran sekaligus menuntaskan bagi penerima bantuan sampai mampu mandiri.

“Dengan pendataan dan pemetaan yang spesifik, penerima bantuantuan terus dipantau, dibimbing serta difasilitasi, sehingga mereka tidak terus menerus menerima bantuan tetapi benar-benar tuntas dan mampu hidup mandiri,” jelas Bu Risma, saat menyalurkan bantuan bagi penghuni Yayasan Mojopahit di Lingkungan Balong Cangkring (BC), Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Sabtu (2-2-2021).

Masih kata mantan Walikota Surabaya, Bu. Risma, langkah awal sebelum menyalurkan bansos, saya perlu melakukan pembaharuan pendataan dan dibarengi dengan pemetaan di masing-masing daerah.

“Situasi dan kondisi penerima bantuan di Mojokerto, jelas berbeda dengan di Kab. Ponorogo atau daerah lainnya di Indonesia. Setiap daerah tidak sama kondisinya. Kalau di Ponorogo masyarakat penerima bantuan kebanyakan serumpun, mulai dari petani, buruh tani dan pengangguran” tambahnya.

Kalau penguni di Yayasan Mojopahit Mojokerto ini sifatnya heterogin, ada yang dari petani, pemulung, pengemis, mantan napi, tukang becak, sampai anak jalanan dan lainnya. Karena Yayasan Mojopahit memang menampung masyarakat dari mana saja yang belum memiliki tempat tinggal. Kemudian dibina sampai hidupnya mandiri dan kembali ke asal daerahnya.

Jadi saya akan memetakan karena apa yang bisa kita lakukan, sehingga kami bisa me-review data yang ada di kami maupun anggaran yang ada,
Menurut Risma, masyarakat yang mendapatkan bantuan dari Kemensos RI tersebut mampu berdiri untuk kesejahteraan hidupnya. Sehingga pihaknya tidak hanya memberikan bantuan dan kemudian lepas, namun masalah yang dihadapi juga tuntas.

“Kalau pelatihan saja tidak bisa, kemudian marketing juga tidak apa. Ini yang sekarang kita coba selesaikan, termasuk bangunan fasilitas penunjang. “ Insya Allah, kami akan komunikasi dengan yayasan karena ini lahannya bukan milik perorangan. Tetapi milik yayasan. Tidak bisa orang per orang, beda dengan program bedah rumah,” tegasnya. (gia)