Pengamat Flora-Fauna Tolak Suksesi Risma

Pengamat Flora-Fauna Tolak Suksesi Risma
Singky Soewadji

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Perhelatan Pilkada Walikota Surabaya ternyata mengusik pengamat flora-fauna dan lingkungan.

Singky Soewadji, menganggap Walikota Surabaya Tri Rismaharini tidak punya kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan mempertahankan ikon Surabaya dengan kasus penjarahan 420 satwa yang terjadi di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

“Sebetulnya, saya tidak ada urusan dengan para paslon (pasangan calon). Tapi, lebih tujuh tahun saya berjuang untuk mengungkap kasus penjarahan sekitar 420 satwa KBS milik Pemkot Surabaya. Segala resiko telah saya tempuh, mulai dari jalur hukum, demo di Surabaya hingga ke istana presiden, ternyata pihak Pemkot malah tidak bereaksi. Jujur, saya sangat kecewa,” ungkap Singky Soewadji, saat mengirim informasi kepada media, Minggu (29/11/2020).

Lanjut Singky, juga pengurus Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat), perjuangan untuk menyelamatkan satwa di KBS berbuntut dirinya diajukan ke meja hijau. Bahkan, sempat mendekam di tahanan.

“Saya pernah dipenjara saat memperjuangan masalah satwa KBS. Buktinya, saya akhirnya divonis bebas murni. Tapi, apa perjuangan Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang fenomenal justru diam. Sangat bertolak belakang dengan Taman Bungkul rusak akibat diinjak warga Surabaya yang tidak mampu sedang berebut Ice Cream gratis, ironi khan!”.

Bagi Singky, saatnya warga Surabaya harus cerdas, jangan terbuai oleh drama Korea dengan segala pencitraannya selama ini. Para Animal Lover (pecinta binatang) dan Dog Lover apakah sudah lupa bahwa kalian tidak boleh berada di arena Car Free Day.

“Kita jangan terbuai oleh keindahan taman tengah kota nan indah dan asri, para pegiat lingkungan tentunya kalian tahu bahwa kawasan Pantai Timur kota Surabaya telah terjadi pengrusakan yang luar biasa atas Hutan Mangrove, ini ulah siapa?” ulas Singky.

Sebagai mantan Ketua Perkin (= IKK) Jatim Singky bangga, ternyata ada dua ribu anggota resmi Dog Lover di kota Surabaya yang bayar iuran keanggotaan.

“Sebagai koordinator Aliansi Pecinta Satwa Liar Indonesia (Apecsi), sikap saya jelas dan tegas, tidak respek dengan Walikota Tri Rismaharini yang tidak ramah lingkungan dan tidak punya kepedulian terhadap konservasi,” tandasnya.

Menurut Singky, wajar kalau dirinyasaya tidak mendukung suksesi Risma yang mewariskan jabatannya ke pasangan Eri – Armuji, karena telah berbeda visi dan misi dalam kepedulian akan konservasi dan lingkungan.

“Bila teman-teman, para kerabat dan sahabat ingin mendukung saya, maka jangan beri peluang pasangan Eri – Armuji menang untuk memimpin kota Surabaya. Dan ingat! Kekalahan pasangan Eri – Armuji adalah kemenangan kita para pejuang konservasi, lingkungan, Animal Lover dan Dog Lover di Surabaya.”

“Saya bukan politisi dan saya juga tidak mengajak untuk memusuhi partai pendukung pasangan Eri – Armuji, tapi saya mengajak untuk menggalang kekuatan untuk mengalahkan pasangan Eri – Armuji yang diwariskan oleh Risma, semua ini demi dunia konservasi dan lingkungan,” pungkasnya. (mt)