JAKARTA (Wartatransparansi.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap tangan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo atas dugaan korupsi ekspor benih lobster di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Rabu (25/11/20) dini hari kemarin.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa), Adi Kurniawan meminta Presiden Jokowi untuk segera melakukan pembenahan dalam kabinet Indonesia maju.
Menurut pimpinan relawan Jokowi ini tahun pertama Pemerintahan Jokowi di periode kedua ini sangat buruk dibandingkan saat periode pertama. Dimana banyak agenda prioritas Jokowi menjadi terbengkalai terutama dalam menangani pandemi covid-19. Sebab itu, dirinya mengatakan tidak ada alasan lagi bagi Jokowi untuk tidak melakukan pembenahan.
“Rekonsiliasi menghasilkan korupsi. Gak ada alasan lagi segera rombak kabinet,” ujar Adi lewat keterangan tertulis pada Kamis (26/11/20).
Adi juga mengatakan Kasus tersebut merupakan bukti bahwa kabinet Indonesia maju tidak berjalan sesuai agenda kerja dan visi dan misi presiden. Selain hobi menciptakan kegaduhan, menteri-menteri tersebut juga tidak serius membantu Jokowi dalam mengeluarkan Indonesia dari wabah covid-19 dan jurang Resesi.
“Menteri-menteri ini hanya memberikan beban, prilakunya selalu kontra produktif. Selain senang dengan kegaduhan. Para menteri ini juga tidak pernah memberikan kontribusi dalam mendukung kinerja presiden. Untuk apa juga dipertahankan?,” kata Adi.
Sebelumya beberapa lembaga survei pernah merilis hasil surveinya mengenai tingkat kepuasan publik terhadap satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf berjalan. Dalam rilisnya, lembaga-lembaga survei tersebut menyampaikan kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi menurun hingga 64% ditambah akibat kisruhnya penolakan UU Cipta Kerja dari berbagai daerah.
Jika dilihat dari hasil survei tersebut, artinya dukungan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi berkurang drastis.
Adi menilai ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah tersebut akibat kinerja pemerintah yang tidak fokus serta serius dalam mengelola persoalan-persoalan negara. Terlebih hal tersebut juga terjadi akibat prilaku para menteri yang lebih suka dengan kegaduhan daripada bekerja demi kepentingan negara dan rakyat.
“Sehingga karismatik Jokowi pun hilang akibat prilaku para menterinya sendiri. Tapi Jokowi selalu pasang badan buat mereka. Itu anehnya,” tuturnya.
Adi mengatakan Kasus Edhy merupakan salah satu contoh dari sekian menteri yang merusak citra baik Jokowi di mata rakyat.
“Bahkan, prilaku Edhy tersebut pun juga dapat simpulkan bahwa Jokowi sendiri tidak didengar oleh anak buahnya sendiri,” kata dia.
*Edhy Prabowo Dan Erick Thohir Punya Kemiripan*
Selain itu, Adi mengatakan hal serupa juga terjadi pada prilaku Menteri BUMN, Erick Thohir yang banyak melanggar undang-undang. Dikatakan Adi, prilaku Erick yang sering menabrak UU tersebut juga menjadi salah satu penyebab menurunnya angka kepuasan publik terhadap pemerintah. Dimana Erick sendiri telah melegalkan posisi rangkap jabatan pada jajaran komisaris hingga melibatkan TNI-Polri aktif dalam mengisi jabatan di perusahaan BUMN. Padahal jelas menurut peraturan yang berlaku hal tersebut dilarang oleh UU.
“Kedua menteri tersebut mirip. Doyan nabrak undang-undang. Jangan sampai muncul Edhy-Edhy yang lain,” tuturnya.