JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Tokoh otomotif yang dikenal sebagai mantan pembalap, pengurus Ikatan Motor Indonesia maupun promotor balap legendaris Helmy Sungkar telah berpulang, Selasa (24/11/20).
Ayah dari Rifat Sungkar, pereli nasional itu menghembuskan nafas terakhir di kediaman di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada usia 68 tahun karena sakit.
Pria kelahiran 17 April 1952 dikenal sebagai sosok yang supel, pintar bergaul dengan semua kalangan, aktif di dunia balap dan sangat mencintai otomotif. Selepas sebagai pereli yang digelutinya sejak remaja, Pak Helmy meneruskan karirnya sebagai penyelenggara event alias promotor dengan bendera Trendypromo Mandira.
Melalui Trendypromo Mandira, Om Helmy dikenal sebagai penyelenggara event paling beken di seantero tanah air. Melalui tangan dinginnya, motocross berkembang pesat karena digelar dalam rangkaian seri Kejurnas, yang antara lain kemudian melahirkan crosser Johny Pranata, Irwan Ardiansyah, Denny Orlando hingga Aep Dadang Supriatna.
Paling monumental ketika Helmy pertama membuat event motocross bersama pengembang perumahan Bintaro dengan hadiah utama 1 unit rumah di tahun 90-an. Tidak hanya balap roda dua, Trendypromo juga menghelat event roda empat. Park Sirkuit, nama sirkuit balap motor yang pernah berdiri di lahan Pantai Ria Kenjeran, Surabaya, tahun 90-an juga merupakan hasil usahanya dalam mengembangkan olahraga balap motor di Jatim. Terkadang, suami dari pereli senior Ria Sungkar ini tak berorientasi semata kentungan material dalam menggelar kegiatan.
Penting event yang digelar sukses dengan peserta terbanyak dan mengadirkan banyak penonton, sehingga tak jarang merugi. Namun Pak Helmy tak pernah kapok bikin event. Namun pada 2014, karena kesehatan agak menurun memutuskan berhenti sebagai promotor, dengan harapan agar dilanjutkan Rifat Sungkar anak pertamanya yang juga pereli.
Ssosok Helmy Sungkar yang sangat dikenal di arena motorsport Tanah Air, baik sebagai atlet balap maupun promotor balap nasional, ternyata pernah terlibat balap liar bahkan mendapat julukan Raja Vespa.
Hal itu terungkap dalam sebuah wawancara dengan Tabloid OTOMOTIF pada tahun 2011 silam. Mantan pereli era 1970-an itu mengaku, mengawali perkenalan dengan dunia otomotif dari balap liar. “Karena suka ngebut dan balapan di jalanan dengan Vespa, pada 1961-an saya sempat dapat julukan Raja Vespa,” kenang Helmy Sungkar saat itu.
Kecelakaan saat balap liar yang mengakibatkan dapat 20 jahitan di kepala, tidak menyiutkan nyali Om Helmy untuk tetap gas pol dengan motor. “Baru pada 1969 karena permintaan dari ayah, maka saya pindah haluan ikut reli mobil,” jelas ayah dari pereli nasional Rifat dan Rizal Sungkar ini.
Selamat beristirahat Pak Helmy, kiprahmu di dunia otomotif menginspirasi ribuan pembalap di Indonesia. (sr)