Tajuk  

Pilkada, Debat Paslon Masih Saling Menggugat

Pilkada, Debat Paslon Masih Saling Menggugat
Djoko Tetuko (pemotretan) Ranu Bedali Lumajang

Oleh : Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Debat kandidat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, masih terlihat menggugat atau mencari kelemahan pesaing. Gambaran itu nampak dari saling melempar pertanyaan kepada sesama calon selalu menanyakan titik lemah dari Paslon.

Debat Perdana Eri Cahyadi-Armuji dengan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno, diwarnai saling menggugat kelemahan lawan. Bukan menyampaikan visi dan misi membangun Surabaya ke depan, dengan paradigma baru.

Debat berlangsung Rabu malam (4/11/2020) sebagai bahan kajian bahwa penguasaan data APBD, Peta Pembangunan Prioritas, Pemulihan Ekonomi Lokal dan Nasional, Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan, hanya kulit-kulitnya. Sedangkan sebagai titik lemah justru dipertajam. Inilah debat saling menggugat.

Sebelumnya, debat pasangan calon dalam Pilkada Serentak 2020, Selasa malam (3/11/2020), Tiga Paslon Kabupaten
Sidoarjo, Bambang Haryo Sukartono – Taufiqulbar (1), Ahmad Muhdlor Ali – Subandi (2) dan Kelana Aprilianto – Dwi Astuti (3), ketika mendapat pertanyaan soal Lapindo sama-sama berpikir untuk destinasi wisata dengan berbagai pernyataan. Padahal, Sesunggunya bukan itu jawaban sebagai calon kepala daerah, tetapi pendekatan dengan pemilik hak atas Lapindo dan pengembangan ke depan yang berkeadilan.

Demikian juga ketika saling mengajukan pertanyaan, bukan substansi membangun suatu daerah baru, atau terobosan baru mengubah Sidoarjo menjadi Metropolitan dengan basis perkampungan dan ekonomi kerakyatan. Karena potert di lapangan seperti itu.