Opini  

Pers Pancasila Penyeimbang Perbedaan

Pers Pancasila Penyeimbang Perbedaan

Pers Pancasila Penyeimbang Perbedaan
Oleh : Djoko Tetuko

Memasuki dekade abad teknologi dengan perkembangan jauh lebih dahsyat dibanding peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh menjelang 72 tahun kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, apalagi menyangkut kebutuhan bahan pokok maupun kebutuhan bahan skunder, hanya sekedar memenuhi. Namun kebutuhan teknologi informasi dengan produk hand phone begitu cepat memanjakan konsumen hingga mampu menghipnotis masyarakat bahwa kebutuhan pokok kehidupan sehari hari seperti beras, gula, sayur mayur, lauk pauk, seakan akan sudah tergusur dengan kepentingan menyempurnakan kehidupan dengan memenuhi kebutuhan HP yang sekurang kurangnya standar, dengan kapasitas mampu menjangkau semua kepentingan informasi modern.

Percepatan ini semakin meninggalkan kebutuhan-kebutuhan skunder ketika sehari hari, masyarakat pemakai  HP tidak pernah menghitung lagi kebutuhan pembelian anggaran pulsa yang sudah melupakan kebutuhan-kebutuhan pokok dan skunder tersebut, sehingga HP beserta teknologi modernnya, sudah benar-benar menggantikan kehidupan masyarakat hampir di semua level kehidupan, bahkan (mohon maaf) masyarakat ekonomi terbatas, tidak mau ketinggalan ketika harus bersaing dan berlomba-lomba memamerkan kemampuan mengakses semua informasi dengan berbagai-bagai program kebaruan sesuai dengan kemajuan teknologi dan kemajuan jaman yang sepertinya dipaksakan.

Indonesia dengan percepatan kemajuan teknologi informasi dan kemajuan jaman informasi modern –karena pengaruh informasi dari luar melalui berbagai program sangat memanjakan–, harus terkaget kaget ketika ribuan media sosial berterbangan menghiasi langit informasi dengan sebebas-bebasnya. Bukan sekedar persaingan dakwah sesama umat beragama, bukan sekedar persaingan arena perjudian dengan cara mudah, bukan sekedar menawarkan kebutuhan bahan pokok dengan harga miring dan diskon menggiurkan, bukan sekedar berjualan kebutuhan bahan skunder dengan cara-cara cerdas, bukan sekedar menawarkan obat sehat maupun obat kuat, tetapi sudah menjual program adu domba, bahkan informasi menyesatkan.