Oleh : Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi WartaTransparansi
Salah satu kacamata dunia bahwa roda ekonomi dan kehidupan warga dengan berbagai aktifitas, termasuk olahraga, ada satu penilaian bahwa sebuah kota atau daerah memiliki fasilitas untuk berbagai kegiatan olahraga, terutama kebutuhan warga menengah ke atas.
Salah satu cabang olahraga cukup bergengsi dan menjadi simbol bahwa dimainkan atau tempat aktifitas pelaku bisnis dan mempunyai nilai strategis dalam berbagai aktifitas ialah lintasan bowling. Di Surabaya pernah ada di Pertokoan Wijaya dan Go Skate.
Salah satu keajaiban di Jatim dengan jumlah kabupaten/kota 38, dengan tempat wisata sangat menjanjikan dari wisata pantai, pegunungan, wisata kreatif, wisata alam bebas, dan berbagi pembaharuan wisata modern maupun berbasis digital. Sayang seribu sayang tidak memunyai lintasan bowling.
Padahal, ketika kota-kota besar menyediakan lintasan bowling, kota Surabaya berlomba-lomba membangun, terutama dari kalangan swasta karena pecinta olahraga ini rata-rata, sudah pada fase ekonomi mapan, dan menjadi salah satu tempat melakukan berbagai komunikasi.
Rapat koordinasi Seksi Wartawan Olahraha (SIWO) PWI Jatim, sekaligus pembekalan Kontingen Porwanas PWI Jatim, 29-30 Agustus 2020, di Hotel Aria Gajayana Malang, mengungkap bahwa lintasan bowling di Jatim sudah tidak ada lagi.
Menurut Indro Sulistyo, koordinator bowling Kontingen Porwanas PWI Jatim, bahwa hanya ada satu lintasan di Mall Tambakrejo (dulu Pasar Tambakrejo) Surabaya. Tetapi di masa pandemi ini tutup, dan kemungkinan tutup terus berpotensi karena lapangan juga sudah kurang mendapat perhatian.
Ketua PWI Jatim dan seluruh peserta Rakor SIWO Jatim 2020, sepakat akan memberikan masukan dan saran kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa, agar segera dibangun lintasan bowling. Paling tidak, dalam waktu dekat di Surabaya dan Malang.