SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda telah mengambil sikap menolak tawaran menjadi bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya.
Azrul Ananda menolak rekomendasi dari partai NasDem untuk menjadi wakil dari Machfud Arifin dalam Pilwali Surabaya, awal Desember 2020.
Keputusan itu dituangkan Presiden Klub Persebaya tersebut pada website pribadinya www.happywednesday.id. Sebelum membuat keputusan itu, putra Dahlan Iskan tersebut mengakui sudah bertemu dan membicarakannya dengan MA –sebutan Machfud Arifin–.
“Ya, saya masih teguh dengan isi hati saya. Bahwa jabatan wakil wali kota –atau bahkan wali kota– bukanlah untuk saya,” ujarnya.
“Sebelum menulis tulisan ini, saya sempat bertemu dulu dengan Pak Machfud dan keluarga. Dan saya tidak perlu bilang apa-apa, beliau sudah langsung menyapa saya sambil bercanda: “Ini dia, calon wakil wali kota yang tidak mau jadi wakil wali kota…”
Kepastian Nasdem merekomendasikan nama Azrul mendampingi Machfud disampaikan oleh ketua DPD Partai Nasdem Surabaya, Robet Simangunsong, Sabtu (25/7/20) lalu. Namun, pada Rabu (29/7/20) ini, Azrul sudah mengatakan tidak berminat terjun di dunia politik.
Suporter Persebaya, Bonek menyambut positif keputusan Azrul tidak terjun di dunia politik, salah satunya disampaikan oleh Koordinator Green Nord 21, Husain Ghozali. “Sudah bisa ditebak,” kata Husain Ghozali.
Pria yang akrab disapa Cak Conk ini menilai langkah Azrul sudah sangat tepat, karena tidak memanfaatkan citranya sebagai Presiden Persebaya. Maklum, dengan posisi Azrul sebagai Presiden Persebaya ada indikasi bisa menjadi mesin pendulang suara yang besar dari rekan-rekan Bonek di Surabaya.
“Bonek bersyukur kalau Azrul tidak memanfaatkan posisinya sebagai Presiden Persebaya untuk meraih jabatan politik di Surabaya,” jelasnya. (sr)