Oleh : Djoko Tetuko (Pemimpin Redaksi Transparansi)
PSSI bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), menggelar Pelatihan Manajemen Suporter Sepak Bola’. Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi dan Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Kemenpora RI , Herman Chaniago, hadir pada saat penutupan.
Sebagaimana dipublikasikan dari situs resmi PSSI, Yunus mengatakan, “Tidak ada yang saya harapkan, selain mudah-mudahan apa yang kita lakukan semua disini selama beberapa hari di seminar pelatihan ini, dapat bermanfaat bagi kita semua juga di masa-masa mendatang,” tandas Yunus Nusi.
Yunus berharap, suporter menjadi penentu kesuksesan sepakbola Indonesia. Apalagi tahun depan memiliki hajatan besar sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Karenanya, PSSI akan terus merangkul suporter untuk menjadi mitra.
Sementara itu, Herman Chaniago mengatakan, “Peran suporter sangat strategis, menurut saya dukungan dari mereka sangat terasa dan bergelora. Semoga setelah ini, materi-materi yang diberikan, bisa diaplikasikan dan sepakbola Indonesia semakin maju dengan dukungan suporternya,” tegasnya saat menutup acara.
Acara sangat bergengsi ini berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta dari tanggal 13 Juli 2020, dihadiri oleh beberapa perwakilan suporter. Mereka diantaranya adalah The Jakmania, Viking, SFC Mania dan lain-lain, selain itu acara ini juga dapat disaksikan secara virtual melalui zoom
Ada beberapa materi yang diberikan. Antara lain Pengembangan Direktorat Teknik PSSI yang dibawakan langsung oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Kemudian materi berlanjut ke Law of the Game disampaikan oleh perwakilan dari Direktorat Kompetisi PSSI, Yandri. Sedangkan materi Match Regulation dipaparkan oleh Asep Saputra (Match Commisioner AFC Expertise) dan terakhir adalah mengenai suporter itu sendiri, disampaikan oleh Head of Direktorat Pemberdayaan Suporter dan Fans Engagement, Budiman Dalimunthe.
Jujur saja acara sangat bergengsi dan sangat strategis, sudah salah tempat, di hotel mewah dan materi terlalu teknis. Saya mengikuti saat materi awal dari Slipi hanya beberapa ratus meter dengan hotel tempat acara berlangsung.
Ketika Indra Sjafri selaku Direktur Teknik PSSI, memaparkan materi, diantaranya;
“Saya melihat bahwa saat ini, sepak bola sudah berubah menjadi industri, dan terbukti suporter merupakan bagian dari hal tersebut, begitu pentingnya juga suporter bagi kelangsungan sepak bola di era industri,”
Kiprah saya sejauh ini juga termasuk andil dari supporter, dua trofi yang saya raih itu juga berkat doa dan dukungan dari para suporter Indonesia yang datang langsung ke stadion atau yang mendukung di rumah. Saya berharap saat Piala Dunia U-20 tahun depan, supporter makin membanggakan dan lebih baik”.
Setelah itu, tidak ada lagi materi terkait pelatihan menejemen suporter Indonesia. Padahal, jika menyelami suporter Indonesia (mohon maaf) sebagian pengurus suporter pengetahuan soal sepakbola tidak kalah dibanding para komentator. Bahkan kadang lebih hebat san bermartabat dibanding para pejabat sepakbola.
Head of Direktorat Pemberdayaan Suporter dan Fans Engagement, Budiman Dalimunthe, mempertegas bahwa, “
Tantangannya adalah membuat aktifitas yang mampu mentransfer energi dan semangat saat mendukung suatu pertandingan sepak bola, menjadi energi dan semangat dalam kehidupan nyata. Kami yakin bisa melakukannya, tentu kami tak bisa sendiri, butuh bantuan dari suporter itu sendiri dan juga stakeholders sepak bola yang ada di Indonesia”.