Sarmuji Nyatakan Mundur Jika Kursi Di DPRD Jatim Tidak Bertambah

Sarmuji Nyatakan Mundur Jika Kursi Di DPRD Jatim Tidak Bertambah
Ketua Golkar Jatim M. Sarmuji ketika memberikan materi pada worshop bagi Ketua DPD kabupaten/kota dan Anggota FPG se Jawa Timur, Sabtu (4/7/2020)

SURABAYA (WartaTransparansi.com)  – Meski Pemilu Legislatif masih empat tahun lagi, Ketua Golkar Jawa Timur M . Sarmuji, yang terpilih sebagai Ketua pada Musda Maret lalu, berani pasang target 17 kursi di DPRD Jawa Timur pada Pemilu 2024 akan datang.

Bahkan Sarmuji dengan tegas menyatakan jika kursi di DPRD Jawa Timur tidak bertambah, atau minimal perolehan kursinya sama dengan Pemilu 2019 lalu, maka dirinya akan mengundurkan diri.

Sikap tegas itu diungkapkan dihadapan 38 Ketua DPD ll Golkar kabupaten/kota, Ketua FPG dan anggota fraksi DPRD kabupaten/kota, pengurus pleno DPD l Jawa Timur dalan forum workshop di kantor Golkar Jawa Timur Jalan Ahmat Yani Surabaya, Sabtu (4/7/2020).

Dalam workshop sehari itu mengambil thema strategi peningkatan elektabilitas partai,  perkembangan Pilkada serentak tahun 2020, dan pengoptimalisasi medsos melalui jaringan FPG DPRD dengan pemateri Ketua DPD M. Sarmuji dan Sekretaris Sahat Tua Simanjuntak. Workshop dibagi dalam dua sesi.

Sarmuji Nyatakan Mundur Jika Kursi Di DPRD Jatim Tidak Bertambah
Ketua Golkar Jatim M. Sarmuji didampingi Sekretaris Sahat Tua Simanjuntak dan Bendahara Blegur Prijanggono menyerahkan bibit sayur-sayuran untuk di tanaman di daerahnya masing-masing. Bibit secara simbolis diserahkan kepada perwakilan.

“Ingat pertama kali saya menjabat ketua DPD dan belum mendapatkan SK. Saya sudah minta anggota Fraksi Golkar DPRD harus mendapatkan minimal 100 ribu suara. Ini masih tetap berlaku sampai pemilu nanti,” ungkapnya. Untuk mencapai 100 ribu banyak hal yang bisa dilakukan.

Pertemuan dengan Ketua DPD dan anggota Fraksi DPRD kabupaten/kota se Jawa Timur kali ini untuk pertama setelah Musda lalu. Namun sebelum workshop ini dilakukan, pertama yang dikunjungi yakni melakukan rapat dengan anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Timur. Saat itu 13 anggota fraksi hadir semua.

Kenapa FPG DPRD Jawa Timur menjadi awal perjalananan kami, itu karena dari sinilah roda organisasi akan digerakan. Setelah itu melakukan silaturahmi dengan PWNU Jawa Timur, Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, lalu anjangsana ke beberapa media, pertemuan dengan hasta karya.

Sarmuji menyatakan, beberapa kegiatan juga sudah dilakukan berupa bakti sosial yakni pembagian hand sanitizer, peyemprotan, pembagian APD. Lalu baksos sembako baik melalui DPD, FPG DPRD Jawa Timur dan pembagian sembako oleh kader kader Golkar. Kemudian malam apresiasi bagi pejuang medis dan baca puisi untuk pejuang medis. Ini semua dilakukan dalam rangka mendekatkan Golkar dengan masyarakat.

Hubungan Golkar dengan media yang dibangun partai dan FPG di DPRD Jawa Timur sudah sangat bagus. Ini terlihat hampir seminggu dua kali, bahkan lebih, anggota fraksi selalu muncul di media. Sayangnya, semangat di Provinsi ini belum diikuti oleh anggota Fraksi DPRD kabupaten/kota.

Sarmuji, anggota Komisi Xl DPR RI mengajak khususnya pengurus Golkar dan fraksi kabupaten/kota untuk terus berbuat bagi masyarakat. Pengurus diminta untuk lebih banyak menyapa masyarakat dan membuat program program yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sarmuji Nyatakan Mundur Jika Kursi Di DPRD Jatim Tidak Bertambah

Sarmuji, meminta agar dalam perjalanan saat ini menuju 2024, semua kader partai khususnya anggota fraksi termasuk pengurus DPD untuk berbuat yang terbaik pada masyarakat.

Semua kepentingan dan keinginan masyarakat harus menjadi prioritas yang diperjuangkan oleh kader-kader partai. Anggota Fraksi Golkar DPRD harus lebih banyak membuat kebijakan yang benar benar bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Memang kalau saya minta 6 bulan sebelum pemilu akan berat. Tapi dengan waktu yang cukup panjang ini, empat tahun, saya yakin itu bisa diwujudkan. Mulai sekarang harus menabung suara,” lanjutnya.

Anggota Fraksi Golkar DPRD dan pengurus kata Sarmuji, jangan terpancing dengan isu isu yang tidak dibutuhkan masyarakat. Lebih baik fokus untuk menyuarakan isu isu yang terjadi dan dirasakan oleh masyarakat.

“Dengan begitu maka ini akan menunjukkan Golkar hadir ditengah masyarakat dan ada untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu Sekertaris DPD Golkar Jatim, Sahat Tua Simanjuntak menilai apa yang dikatakan Ketua DPD Golkar Jatim sebuah lecutan bagi kader Golkar khususnya pengurus partai semua tingkatan dan anggota Fraksi Golkar DPRD, untuk semakin intensif memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Kata Sahat harapan ketua untuk bisa meningkatkan suara Golkar adalah harapan dan mimpi kita semua kader dan pengurus Golkar.

“Pak Ketua juga sudah memberikan ketauladanan kepada kita. Yaitu komitmen untuk mundur. Tidak ada yang berani satria dengan mundur. Apa yang dikatakan ketua sikap kesatria,” ungkapnya.

Untuk itu kata Sahat yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu , sebagai kader dan pengurus harus membuktikan dengan kerja keras dengan selang waktu yang masih panjang ini, untuk mewujudkan kehadiran Golkar dalam kehidupan masyarakat.

“Kita jarang memiliki komitmen seperti itu. Ketua memberi sikap kongkrit. Biasanya kalau kalah, banyak yang dikambinghitamkan. Kami ingin semua bersifat satria,” pungkasnya. (min)