Liga Dilanjutkan, PSSI Siapkan 5 Panduan Protokol Kesehatan

Liga Dilanjutkan, PSSI Siapkan 5 Panduan Protokol Kesehatan

SURABAYA (WartaTransparansi.com) —
PSSI sedang menyusun 5 panduan protokol kesehatan hadapi Covid-19 yang ditujukan ke berbagai sektor. Draf protokol kesehatan untuk penyelenggaraan pertandingan Liga 1 dan 2 yang akan dilanjutkan September untuk Liga 1 dan Oktober untuk Liga 2.

Ketua tim medis PSSI, dr Syarif Alwi mengatakan protokol tersebut meliputi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Klub, pemusatan latihan timnas Indonesia semua kelompok umur, Sekolah Sepak bola (SSB), dan kursus kepelatihan. “Totalnya ada 5 pedoman. Kami akan buat semacam buku panduan untuk dicetak menjadi buku dan akan dibagikan supaya menjadi standar panduan,” kata Syarif Alwi.

Sebagai informasi panduan kesehatan ini disusun dari berbagai referensi. Diantaranya FIFA, WHO, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Liga Jerman (Bundesliga).

Mereka yang menyusun adalah Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi, Wakil Sekjen Maaike Ira Puspita, Direktur Teknik Indra Sjafri, Ketua Tim Medis PSSI dr Syarif Alwi, dokter Timnas Indonesia U-19 dr Dicky M Shofwan, dokter Timnas Indonesia U-16 dr Ifran Ahmad, dan dokter Timnas Putri Indonesia dr Leksolie Foes.

Sebagai informasi, ada tujuh poin dalam pedoman protokol kesehatan penyelenggaraan pertandingan Liga 1 dan 2, yaitu dasar pemikiran, panduan pencegahan dan pengendalian Covid-19 untuk klub sepak bola, panduan sebelum pertandingan, orang-orang yang boleh berada di stadion, panduan saat hari pertandingan, panduan setelah pertandingan, dan penerapan higiene dan sanitasi lingkungan di area stadion.

Sementara pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 di klub ada lima bagian. Meliputi pencegahan dan pengendalian Covid-19 secara umum, pedoman untuk akomodasi hotel saat tim melakukan perjalanan tandang, rekomendasi prosedur untuk dugaan atau positif Covid-19, pedoman untuk higiene dan sanitasi lingkungan, dan kebutuhan tambahan.

“Yang pedoman pertandingan itu jadi panduan buat tim nanti bagaimana pertandingan dia harus bagaimana. Kalau pedoman klub untuk persiapan timnya,” pungkasnya.

Menurut Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi, langkah itu dilakukan untuk menghindari infeksi virus corona yang masih melanda tanah air. “Iya benar itu memang kami buat, namun sampai dengan saat ini masif bentuk draf. Ini kami buat berdasarkan permintaan dari klub pada saat pertemuan virtual beberapa waktu yang lalu,” kata Yunus. (sr)