Lonjakan Luar Biasa, Sehari di Jatim Ada 500 Pasien Positif Covid-19

Lonjakan Luar Biasa, Sehari di Jatim Ada 500 Pasien Positif Covid-19
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Kasus Virus Corona di Jawa Timur kian hari makin mengerikan. Dalam sehari ini saja terdapat 502 kasus baru. Bahkan angka ini adalah tertinggi sejak Covid-19 menyerbu Jawa Timur.

Dari angka 502 itu yang bisa terkonfirmasi asal daerahnya (kabupaten/kota) hanya 451. Sedangkan 51 lainya sedang ditelusuri. Rinciannya Surabaya 311, Sidoarjo 57, Gresik 27, kabupaten Probolinggo 31, Lamongan 2, Magetan, Pasuuan dan kabuoa Kediri 1 orang, Bojonegoro 2, Kota Malang 3, Bangkalan 2 dan kabupaten Nganjuk 4 positif Covid-19.

Dengan penambahan tersebut jumlah total positif menjadi 2.942 dengan rincian pasien sembuh 413, sedang dirawat 2.262 dan meninggal 258. Hari ini ada 15 penambahan yang meninggal yakni Surabaya 10, Sidoarjo 2, Gresik 2 dan kabupaten Pauruan 1 orang.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam jumpa pers di Grahadi Surabaya, Kamis (21/5/2020) malam menyebutkan, angka positif 809 dirawat dirumah, diisolasi di gedung 1,280 berada di rumah sakit.

Pasien dalam pengawasan (PDP) ada 5.267 dengan rincian pengawasan 2.296, selesai diawasi 2.456 dan meninggal 514. Sebaliknya pasien dalam pemantauan ada 23.271 .

Khofifah menjelaskan, sebaran pasien positif sembuh dan meninggal dunia sampai hari ini, lagi lagi Surabaya tertinggi yakni 1.566 positif dengan penambahan pasien positi 311 orang, sembuh 157 dan meninggal 156.

Lonjakan Luar Biasa, Sehari di Jatim Ada 500 Pasien Positif Covid-19

Terbanyak kedua adalah Sidoarjo dengan 386 dengan penambahan 57, lalu 20 orang dinyatakan sembuh dan 36 orang meninggal akibat Covid 19. Terbanak ketiga yakni Gresik ada 94 pasien positif dengan 27 penambahan hari ini, dan 12 sembuh serta meninggal 9, hari ini ada penambahan 2 orang meningal.

Malam itu, Gubernur Khofifah juga mengakui bahwa 500 itu adalah angka tetinggi di Jawa Timur. Yang menjadi problem adalah, mereka yang terjangkit itu tidak berterus terang. Ketika pasien mengaku dari kota A, pemerintah setempat tidak mengakui atau sebaliknya.

Juga ada di daerah tertentu melakukan pemulasaraan jenazah, keluarga tidak mau tau, tidak menengok atau tidak mau datang. Kasus semacam ini juga terjadi pada pasien positif. Keluarga ada yang tahu,tapi juga banyak yang tidak tahu ketika salah satu keluaganya terjangkit positif Covid-19.

Dalam penanganan Covid-19, Khofifah mengatakan ada dinamika baru bahwa di Surabaya yang tadinya 21 persen OTG (orang tanpa gejala) potensial terkonfirmasi positif, lalu naik lagi 26 persen, hari ini naik lagi menjadi 34 persen terkonfirmasi positif.

Pada posisi ini betapa kewaspadaan harus dilipatgandakan. Padahal mereka tanpa gejala demam, sesak nafas, bahkan tanpa batuk. Tapi ternyata positif. Sebenarnya hanya satu yakni disipin.

Dalam suatu riset hasilnya disebutkan bahwa, teryata pengunaan masker memberikan efektivitas 60 persen menghentikan penyebaran Covid-19. kata Khofifah.

Pihaknya juga mengatakan, pada bulan ini ada 800 tenaga PMI (Pekerja Migran Iindoneia) masuk Jawa Timur. Sebagian mereka masa kontraknya sudah habis. Hari ini ada133 tenaga PMI yang datang, setelah di rapid test ada 1reaktif dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Sedangkan yang 132 dibawa ke BPSDM Pemprov Balungsari untuk dilakukan observasi. Kami minta semua bupati dan walikota mengetahuiada warganya yang episentrum tertentu, lalu untuk dilakukan isolasi.

Sementara beberapa rumah sakit yang menampung pasien positif, PDP dan ODP juga terus bertambah sehingga rumah sakit rujukan mulai kewalahan. (min)