Golkar Jatim Ingin Menjadi Transmisi Semangat Kebangkitan

Golkar Jatim Ingin Menjadi Transmisi Semangat Kebangkitan
Ketua DPD Golkar Jatim M. Sarmuji dan Wakil Ketua bidang MPO Meulla Osman, dalam Webinar, Rabu (20/5/2020)

SURABAYA (WartaTranspransi.com) –  Golkar Jatim ingin menjadi transmisi semangat kebangkitan. Kita boleh jatuh berkali-kali, tapi kita akan terus bangkit selamanya.

Kita tidak akan pernah merdeka, jika para pejuang kita tidak memiliki mental baja dan semangat yang membara. Inilah keteladanan yang harus kita warisi untuk berjuang di era sekarang. Demikian pesan M. Sarmuji Ketua DPD Golkar Jatim dalam Webinar Golkar Jatim bertajuk  Berkarya Dari Rumah, Hasilkan Rejeki Saat Pandemi, Rabu (20/5/2020)

Golkar Jatim kata anggota Komisi Xl DPR RI ini, akan menularkan semangat para pejuang untuk selalu mencari jalan atas setiap kesulitan.

“Saya meyakini bersama kesulitan ada kemudahan (inna maal usri yusron fainna maal usri yusro)”, ucap Sarmuji  sambil mengutip ayat Al-Qur’an.

Salah satu problem terbesar di waktu pandemi adalah cara mencari rejeki. Pabrik banyak berhenti produksi. Perdagangan juga stagnan. Sebagian dari kita mungkin mulai berfikir, sampai kapan kita kuat bertahan. Dalam situasi seperti inilah Webinar ini kita adakan.

Sarmuji menambahkan meski sedang terjadi pandemi, tetapi mencari rejeki tak boleh berhenti. Hanya caranya saja yang mungkin harus kita ubah. Bersama rakyat, kita berjuang mencari jalan karena kita memilih menyalakan api dibanding mengutuk gelap”

“Dalam masa pandemi ini Golkar Jatim sudah hadir memberikan puluhan ribu hand sanitizer, ribuan APD, puluhan ribu masker, puluhan ribu sembako dan lain-lain tapi itu saja tidak cukup.

Beberapa narsumber diantaranya Zainudin Amali (Menpora), Mardani Maming (Ketua Umum HIPMI), Donni Kris Puriyono (CEO strudle Malang), Andira Reo Putra (Direksi Jatim Graha Utama).

Sementara itu Menteri Pemuda dan olahraga Zainudin Amali menyatakan industri olahraga menjadi sektor yang sangat terdampak karena tidak mungkin melakukan perkumpulan secara massif.

“Pemerintah tidak diam menghadapi Pandemi Covid -19. Pemerintah menerbitkan Perpu sebagai payung hukum, misalkan tentang defisit yang awalnya hanya boleh 3 persen dalam perpu dilonggarkan agar kita bisa memiliki cukup dana untuk mengatasi covid -19,” jelas Menpora.

Pemerintah juga melakukan jaring pengaman sosial untuk meningkatkan daya beli masyarakat seperti peningkatan dana desa dan bansos di kementerian sosial, melakukan refocusing dan realokasi anggaran.

“Pemerintah juga mengatasi dampak covid-19 pada UMKM dan dunia usaha secara umum,” tutur Menpora. (min)