KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Akibat harga telur ayam turun drastis karena efek Pandemi Covid-19 berkepanjangan. Peternak ayam petelur di Kediri terancam merugi.
Dimana telur ayam dari Peternak tidak dapat terserap secara maksimal dimasyarakat semenjak diterapkan kebijakan Social Distancing atau Physical Distancing untuk mencegah penyebaran Virus Corona di berbagai wilayah Jawa Timur.
Kondisi ini diperparah dengan Peternak merugi akibat harus menanggung biaya operasional yang tidak sebanding dengan hasil penjualan telur ayam.
Crisya Aang Khunaifi, salah satu peternak telur ayam di Dusun Kajoran, Desa Bogem, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, menjelaskan, harga telur ayam dipasaran secara bertahap turun semenjak Pandemi Covid-19 pada bulan Maret 2020. Dan, puncaknya setelah diterapkan pembatasan sosial.
Sebelum Pandemi harga telur dari hasil ternaknya sekitar Rp 18000 per kilogram dan hari ini harga telur ayam Rp.15000 per kilogram, bahkan para peternak harus menanggung biaya operasinal perawatan kandang dan ternak yang tidak sebanding dengan harga jual telur yang dihasilkan. Dikhawatirkan, banyak petani mengalami kerugian atau gagal panen” ujarnya saat ditemui Sabtu (2/4/2020).
Pria yang akrab disapa Aang juga mengatakan, bahwa Pandemi virus corona atau covid 19 ini adalah musibah, yang tidak ada yang tahu kapan berakhirnya.
Kami hanya bisa berharap, sebisa mungkin pemerintah membuat kebijakan untuk peternak. Serta kondisi ini bisa cepat berlalu” harapnya.(bud)