Hanya saja, halal bihalal tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dimana lokasi yang dipilih sebagai tempat berhalal bihalal yakni Halaman Dinas Pendidikan di Komplek Perkantoran Pemkab Pasuruan, Jl Raya Raci Bangil.
Sedangkan beberapa tahun belakangan selalu dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan di Jl Hayam Wuruk, Kota Pasuruan.
Tak hanya lokasi saja yang berbeda. Gelaran acara halal bihalal pun juga dibikin tak sama.
Biasanya Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan datang langsung memimpin Apel Pagi, kemudian dilanjutkan dengan bersalam-salaman plus makan pagi bersama.
Nah untuk tahun ini dibuat seperti pengajian. Seluruh karyawan duduk lesehan di dalam tenda berukuran besar dan mendengarkan secara seksama sambutan Bupati Irsyad plus diakhiri dengan tausiah KH Nukman Majid.
Tidak ada salam-salaman yang mengular panjang seperti tahun-tahun sebelumnya. Melainkan secara pribadi, Bupati Irsyad mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin melalui sambutannya.
“Di Raci suhu udaranya tidak sama ketika di Hayam Wuruk. Cukup panas dan terik. Kasian kalau karyawan harus mengantre untuk salaman dengan saya dan Pak Wabup.
Maka dari itu, supaya praktis dan tidak memakan waktu banyak, saya buat konsep pengajian. Secara pribadi saya memohon maaf kepada seluruh karyawan apabila ada salah yang disengaja ataupun tidak,” kata Irsyad, sesaat setelah acara selesai dilaksanakan.
Konsep pengajian sengaja dipilih, lantaran dirinya ingin memberikan motivasi dan semangat agar karyawan-karyawati Pemkab Pasuruan lebih meningkatkan profesionalisme dalam bekerja sebagai ASN.
Terlebih dengan siraman rohani dari kiyai, diharapkan dapat menggugah hati seluruh karyawan untuk memahami bagaimana bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara ikhlas.
“Banyak sekali hal-hal yang saya sampaikan kepada karyawan. Utamanya tentang kedisiplinan, etos kerja, pelayanan publik, inovasi dalam bentuk jargon dan yang lainnya.
Selesai sambutan, saya minta Kiyai Nukman untuk memberikan wejangan kepada kita semua agar kerja kita betul-betul dinilai sebagai ibadah,” tandasnya.