KEDIRI – Saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA di hari pertama Kemendikbud Direktorat Pendidikan langsung melakukan monitoring ke sejumlah sekolah. Dalam monitoring tersebut, ditemukan ruang ujian yang tidak ideal rasio peserta dan pengawas.
Keterangan Yuniarti Ambarsari Setiowati dari Direktorat Pembinaan SMA, monitoring ini untuk melihat kesiapan panitia, dari proktor hingga teknisi dalam UNBK tagun ini, meski secara umum lancar dalam UN ini ditemukan adanya rasio antara peserta dan pengawas yang tidak ideal.
“Rasio peserta ujian dan pengawas belum pas, idealnya 20 peserta dan satu pengawas, untuk itu untuk mengantisipasi ini seharusnya ditambah pengawasnya” kata Yuniarti saat monitoring di SMAN 8 Kota Kediri, saat sidak lalu.
Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Kota Kediri Roziq mengatakan jika ketidak sesuaian rasio pengawas dan siswa ini disebabkan adanya kendala terkait sarana dan prasarana, sehingga terpaksa dalam satu ruang ujian diisi peserta lebih dari 20 klien dan hanya satu pengawas .
” Memang seharusnya 20 klien ada 1 pengawas, tapi akan butuh ruangan cukup banyak, dan butuhkan banyak biaya untuk menyambung line” kata Roziq.
Hal serupa juga diungkapkan Kasi SMA dan PKLH Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kediri Prayitno mengakui jika setiap ruangan ujian diisi oleh 30-33 peserta dengan hanya satu pengawas.Kendati demikian, hal ini dinilai tidaklah menjadi masalah yang serius.
“Yang terpenting cara mengatur tempat duduk peserta , sehingga mereka tidak bisa saling lirik. karena waktu cukup mendadak sekolah sendiri juga tak bisa menyiapkan ruang yang banyak” terangnya.
Sekedar diketahui, data dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri, UNBK tahun 2019 ini dikuti oleh 13.045, dengan rincian, 4949 siswa dari Kota Kediri dan 8096 siswa dari Kabupaten Kediri, Pelaksanaan ujian sendiri dilakukan pada tanggal 1,2,3 dan 8 april, sedangkan untuk ujian susulan dilakukan pada 15-16 april. (bud)