Ratusan peserta yang memadati lokasi kegiatan terdiri dari pelajar SMA sederajat dan civitas akademika di kota Pasuruan. Diantaranya, SMAN 1 Pasuruan, SMAN 2 Pasuruan, SMKN 1 Pasuruan, SMKN 2 Pasuruan dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Pasuruan.
Adapun narasumber yang hadir selain Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pasuruan.
Kepala Bidang Komunikasi Publik, Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, Tri Krisni Astuti menyampaikan kepada peserta FGD tentang pentingnya peran generasi millenial dalam mendeteksi ragam informasi yang mengandung hoax serta berita bohong/ fake news.Caranya dengan mengetahui ciri-ciri hoax dan fake news pada saat menerima atau mengakses informasi dari media sosial.
Baik berupa berita, artikel, foto maupun video yang terpublikasikan melalui website, blog, maupun beragam media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Twitter dan Youtube.
“Adek-adek generasi millenial yang identik dengan pengguna gadget aktif harus lebih selektif dalam memilih dan memilah informasi yang masuk ke hp-nya masing-masing. Saring dulu sebelum sharing ke medsos. Jadi harus lebih teliti lagi, mana saja informasi yang mengandung hoax dan tidak”, jelasnya
Menurut perempuan lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga, Surabaya tersebut, sumber berita menjadi poin penting dalam menentukan valid tidaknya konten yang diproduksi portal berita/ website. (hen)