Malang – Millenial Job Center (MJC) merupakan implementasi dari Nawa Bhakti Satya, khususnya Bhakti 3 (Jatim Kerja) yang ditujukan kepada dunia kampus, dan generasi millenial, guna menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0.
MJC akan menjadi tempat mencetak tenaga freelance profesional, dan memfasilitasi startup yang ingin lebih maju, sehingga siap bersaing di era 4.0.
Kaum millenial saat ini sedang galau, sebab banyak perusahaan tutup, yang profesi akuntansi galau sebab 95 % pekerjaannya bisa digantikan software.
Karena itu, pemerintah menghadirkan MJC bagi generasi millenial, kata Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak saat menjadi keynote speech membahas Strategi dan Implementasi Program Nawa Bhakti Satya bagi Dunia Kampus di Gedung Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (6/3).
Wagub Emil mengatakan, dalam MJC, Pemprov Jatim akan menyiapkan Millennial Incubation for Entrepreneurship & Innovation (MILEA). Yakni, program kreatif/platform bersama yang mendorong prakondisi untuk perilaku kreatif. Program ini merupakan upaya untuk menciptakan ruang bersama guna menggali inspirasi dan gagasan-gagasan kreatif untuk menstimulasi usaha.
MILEA adalah proyek rintisan yang menyasar generasi millenial guna menghadapi dunia usaha dan dunia kerja di era 4.0, katanya sembari menambahkan, tren dunia kerja millenial adalah gig economy. Yaitu, sistem kerjanya model temporer alias freelance, profesional dan memiliki skill. Sehingga, jam kerjanya tidak lagi terikat mulai pagi hingga malam, tapi bebas dan bisa dimana saja.
Wagub Emil menambahkan, beberapa profesi kerja dalam gig economy diantaranya vlogger, youtuber, web designer, selebgram, dan lainnya. Karena itu, dalam MJC, pemerintah akan menghadirkan mentor-mentor profesional yang siap memberikan bimbingan dan pelatihan bagi generasi muda yang berminat terjun dalam profesi-profesi millenial tersebut.