KEDIRI – Patut mendapat apresiasi luar biasa akan capaian kinerja Bea Cukai Kediri yang membanggakan. Tahun 2018, penerimaan Bea Cukai Kediri melampui batas target 103,01 Persen atau sebesar 18,48 triliun, dari target yang ditetapkan sebesar Rp 17,94 triliun.
Dari capaian tersebut, Bea Cukai Kediri menyumbangkan 8,9 persen dari total penerimaan bea cukai dalam skala nasional. Penerimaan tersebut, barasal dari sektor bea yang masuk Rp 8,85 miliar atau 121,24 persen dari target 7,3 miliar dan cukai sebesar Rp 18,47 triliun atau 103 persen dari target Rp 17,93 triliun.
Dan untuk cukai sendiri ada tiga pos penerimaan. Yakni, cukai hasil tembakau, cukai etil alkohol dan cukai lainnya. Untuk penerimaan yang paling banyak yakni dari cukai tembakau sebesar Rp 18,46 triliun. Dan dari etil alkohol sebesar Rp. 4,1 miliar, dari hasil cukai lainnya sebesar Rp 577,67 juta.
Kepala Bea Cukai Kediri Suryana menjelaskan, dibidang pengawasan selama 2018, Bea Cukai Kediri berhasil melakukan penindakan sebanyak 62 penindakan dengan kerugian negara sekitar Rp 197 juta.Penindakan tersebut berasal dari operasi pasar dan penanganan barang kiriman di kantor pos.
” Dari hasil operasi pasar telah ditemukan sekitar 34 ribu batang rokok ilegal, Vape 52,5 liter, etil alkohol 50 liter dan minuman alkohol sebanyak 5439 liter. Dan untuk kiriman kantor pos ditemukan sejumlah alat sex toys” ujarnya, Kamis (14/2/2019).
Sementara, untuk peran Bea Cukai Kediri dalam pemberian fasilitas perdagangan dan industri, yakni, akan melindungi industri dalam negeri dari persaingan tidak sehat dengan industri sejenis dari luar negeri. Dan, juga akan melindungi masyarakat dari barang-barang yang berbahaya.
” Tak terlepas dari strategi yang sudah dijalankan yakni dengan menerapkan nilai-nilai kementrian keuangan yang mencakup integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan dan kesempurnaan,” imbuhnya.
Selain itu, Bea Cukai Kediri saat ini juga telah berhasil membangun dan membina sinergisitas dengan komunitas keuangan.
” Kantor yang kami jalin meliputi, kantor pelayanan pajak (KPP) Pratama Kota Kediri, KPP Kabupaten Kediri, Kantor pelayanan perbendaharaan negara kediri, melakukan FGD dengan BI kediri dan sejumlah intansi lain” pungkasnya.(bud)
