Banyuwangi – Sandiaga Salahudin Uno bertemu perwakilan 25 Desa di Banyuwangi, Selasa (27/11/2018). Acara yang digelar di AJM Genteng Banyuwangi, menjadi ajang curhat para petani, guru honorer, K 2 dan para pelaku UMKM.
Mereka mengeluhkan lambatnya pertumbuhan ekonomi dan produksi pertanian yang anjlok harganya.
Menurut Sandi lesunya ekonomi, kesejahteraan yang menurun, dirasakan seluruh daerah yang dikunjunginya. Khususnya para petani dan guru honerer.
Bu Hanifah peserta diskusi pelaku UMKM kemasan olahan ikan berharap, jika Prabowo dan Sandi menjadi Presiden dan Wakil Presiden semua keadaan menjadi lebih baik.
“Semoga jika bapak jadi wakil presiden, semuanya akan menjadi lebih baik. Sekarang semuanya jadi serba mahal, sementara daya beli masyarakat turun. Tolong pak diperbaiki keadaan ini,” kata Hanifah.
“Saya sudah lima hari berada di Jawa Timur dari Malang hingga di Banyuwangi. Keluhannya sama. Dari Batu, Lumajang, Jambuwer hingga Jember. Ada Pak Agus Sayur yang panen tomatnya anjlok di Batu. Biaya produksi satu kilo Rp 1500. Pas panen hanya bisa di jual Rp 300 per kilogram, atau petani tebu di Lumajang yang harganya juga anjlok karena
pemerintah membuka keran impor, juga petani kopi di Jambuwer. In Shaa Allah kita
perbaiki itu semua Bu Hanifah,” jelas Sandi.
Sandi dihadapan ratusan peserta diskusi menyatakan pasangan Prabowo Sandi akan menciptakan Gerakan ekonomi rakyat yang akan menyasar para pelaku ekonomi kecil dan menengah. Karena menurut Sandi, inilah denyut ekonomi Indonesia sesungguhnya.
“Soal K 2 dan guru honorer kami sudah menandatangani kontrak untuk memperbaiki kesejahteraan K 2 dan guru honorer,” terang Sandi. (med)