Surabaya – Sebagai tuan rumah yang baik, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, berusaha menyambut dan menjamu tamunya dengan istimewa. Para tamu yang tak lain peserta Startup Nations Summit (SNS) itu, menghadiri welcome dinner yang digelar Pemkot Surabaya di Balai Kota Surabaya, Jumat (16/11/2018) malam.
Di halaman Balai Kota, terlihat hamparan karpet merah. Di dua sisi pintu gerbang, tampak janur kuning melengkung, obor dan dilengkapi payung emas. Cak dan Ning serta Wali Kota Risma terlihat menyambut hangat para tamu.
Peserta SNS diarahkan menuju Taman Surya. Di lokasi itu, sudah disediakan berbagai macam makanan khas Surabaya, hingga minuman produk UKM surabaya. Mereka nampak menikmati makanan khas Suroboyoan. Setelah menikmati sajian makanan, mereka kemudian dihibur dengan berbagai macam atraksi di panggung welcome dinner bernuansa merah.
Ibam, seorang bocah tunanetra juga memberikan penampilan terbaiknya dengan menyanyikan lagu sembil jari-jemarinya memencet lembut organ yang telah dipersiapkan. Selain itu, musik angklung dan tari samman juga memeriahkan suasana.
Salah satu peserta dari Fukuoka, Jepang, Mumu Makinose mengatakan, penyambutan tamu seperti ini sangat unik. Sebab, jika di Jepang, biasanya penyambutannya di dalam gedung dan tidak di luar atau pun di taman seperti ini. Makanya, dia sangat mengapresiasi penyambutan semacam ini. “Ini baru pertama kali saya lihat penyambutan semacam ini, unik ya ini,” kata Mumu.
Di kesempatan itu, Wali Kota Surabaya juga diberi cinderamata oleh Presiden Global Enterpreneurship Network (GEN) Global, Jonathan Ortman. Risma mengaku sangat terkesan dengan pemberian itu dan tidak menyangka dari pihak GEN juga membawa cinderamata.
“Saya berharap Kota Surabaya ini bisa menjadi rumah kedua bagi kalian semua. Semoga bisa kembali lagi ke Surabaya,” harapnya.
Jonathan juga mengaku bahwa kunjungannya ke Surabaya, sangat meriah dan akan menjadi pengalaman yang mungkin tidak akan terlupakan.
“Pengalaman di Surabaya ini tidak terlupakan dan semoga saya bisa kembali lagi ke Surabaya,” imbuhnyha. (*)
