Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi menandatangani kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pengembangan varietas baru tanaman jeruk keprok.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, varietas yang dikembangkan adalah jeruk keprok varietas baru yang belum pernah ditanam di Banyuwangi sebelumnya.
Jeruk itu adalah varietas Rimau Gerga Lebong (RGL) yang khusus untuk areal medium dataran tinggi dengan ketinggian 400-900 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jeruk yang selama ini diproduksi di Banyuwangi adalah jeruk keprok varietas siam dan pontianak yang cocok untuk dataran rendah dengan ketinggian 100-200 mdpl.
Alhamdulillah, petani Banyuwangi digelontor 18 ribu bibit varietas RGL dari Kementan. Menteri Pertanian Pak Amran Sulaiman punya komitmen dan aksi nyata untuk terus memberi nilai tambah ke petani-petani di daerah. Belasan ribu bibit itu telah ditanam 70 petani di Desa Segobang dan Desa Kluncing dengan luas lahan tanam mencapai 25 hektar.
“Dua desa ini cocok untuk varietas RGL karena berada pada ketinggian di atas 600 mdpl dan memiliki jenis tanah gembur,” kata Anas, Rabu (14/11).
Hamparan jeruk itu nantinya, lanjut Anas, juga menjadi lansekap baru yang menarik di dataran tinggi menuju kawasan Gunung Ijen yang mempunyai fenomena api biru (blue flame) yang telah mendunia. Perjanjian yang diteken Anas dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan Muhammad Syakir itu diharapkan bisa semakin meningkatkan kinerja sektor hortikultura di Banyuwangi.
“Menurut Kementan, Banyuwangi memiliki agroklimat yang sesuai untuk pengembangan jeruk. Selain itu, tingkat keseburan tanahnya memadai,” imbuh Anas.