Surabaya – Taufik Hidayat alias Taufik Monyong, selaku ketua panitia drama kolosal Surabaya Membara, memenuhi panggilan penyidik Polrestabes Surabaya, Sabtu (10/11/2018) siang. Kedatangannya didampingi sejumlah panitia lainnya.
Sebelum menjalani pemeriksaan, Taufik Monyong sempat dikonfirmasi wartawan dan mengaku bahwa kegiatan tersebut bukan acaranya Pemprov Jatim.
Kepada wartawan, Taufik mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab panitia untuk menjelaskannya di hadapan penyidik.
“Tanggung jawab dan komitmen kita menjelaskan di hadapan hukum. Apa yang diminta, kami siapkan semua,” ujarnya seraya menambhakn bahwa kegiatan drama kolosal Surabaya Membara adalah gawe Komunitas Surabaya, bukan Pemprov Jatim.
Pemanggilan panita penyelenggara sebagai upaya penyidik untuk mendalami, apakah ada dugaan kelalaian dalam kejadian yang menewaskan tiga orang tersebut.
Menyinggung adanya logo Pemprov Jatim, Taufik mengatakan, acara dengan pendanaan swadaya itu, tak ada kaitan dengan pemprov. Kalau pun ada logo pemprov, itu sebagai tanda terima kasih. Sebab, pemprov pernah memberikan bantuan berupa sound system, lighting, bahkan juga disedikan ambulans.
Terkait perizinan lain, Taufik mengatakan, pihaknya tidak berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya, namun hanya meminta bantuan teknis dari PMK Surabaya.
Taufik menambahkan, panitia juga menyiapkan sejumlah personel keamanan. Meski begitu, pihaknya tetap mengimbau, agar penonton berlaku tertib, menjaga keselamatannya snediri. (wt)