Ribuan Pelajar Merefleksi Nilai Kepahlawanan

Ribuan Pelajar Merefleksi Nilai Kepahlawanan
Ribuan Pelajar Merefleksi Nilai Kepahlawanan

Surabaya – Menyambut peringatan Hari Pahlawan 10 November mendatang, sederet kegiatan mulai digelar oleh Pemkot Surabaya. Di antaranya, melalui Wisata Kepahlawanan, dengan mengajak para pelajar SD-SMP se Surabaya untuk kembali merefleksi nilai-nilai kepahlawanan, dengan mengunjungi beberapa destinasi wisata sejarah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, wisata kepahlawan menjadi salah satu agenda rangkaian peringatan Hari Pahlawan pada 10 November mendatang. Bahkan setelah acara ini, masih ada beberapa acara lain, seperti Sekolah Kebangsaan dan Parade Juang.

“Diharapkan dengan diadakannya kegiatan wisata kepahlawanan, dapat menanamkan dan meningkatkan rasa kecintaan para pelajar terhadap perjuangan bangsa,” kata Antiek, Kamis, (18/10/18).

Antiek menyampaikan, kegiatan wisata kepahlawanan diikuti 1300 pelajar SD-SMP se Surabaya. Selama lima hari, para pelajar diajak berkeliling ke destinasi wisata kepahlawanan di Surabaya. Acara mulai diadakan tanggal 16, 17, 18, 22 dan 23 Oktober 2018.

Rute wisata, terbagi menjadi dua. Pertama dimulai dari TMP Kusuma Bangsa, Makam WR. Supratman, Rumah WR. Supratman, Monumen Tugu Pahlawan, dan Museum Surabaya.

“Sementara untuk rute kedua, dimulai dari TMP Kusuma Bangsa, Rumah HOS Tjokroaminoto, Museum Dr. Soetomo dan GNI, Monumen Tugu Pahlawan dan berakhir di Museum Surabaya,” ujarnya.

Selain kegiatan wisata kepahlawanan, lanjut dia, Disbudpar Surabaya juga mengadakan acara Sekolah Kebangsaan. Nantinya, para pelajar akan diajak mengingat kembali sejarah perjuangan bangsa Indonesia. “Kita ingin kembali mengajak para pelajar untuk merefleksi bahwa Surabaya adalah Kota Pahlawan,” tuturnya.

Dijelaskan, jadwal agenda tersebut, diadakan selama lima hari ke depan, dengan lokasi berbeda. Hari pertama (pra acara) diadakan Kamis, (25/10), di Monumen Tugu Pahlawan. Diikuti 1.500 pelajar Surabaya. Kedua, Senin, (29/10), bertempat di Museum Dr. Soetomo dan GNI, dengan peserta sebanyak 1.000 pelajar. Ketiga, Selasa, (30/10) di Taman Jayengrono diikuti 1.000 siswa. “Untuk hari terakhir, diadakan pada Selasa, (06/11), dengan peserta 1.500 pelajar,” paparnya.

Antiek menambahkan, nantinya Sekolah Kebangsaan akan dikemas berbeda dengan tahun lalu. Para pelajar tidak hanya diajak mengerti materi sejarah perjuangan Kota Surabaya. Namun, mereka akan diajak menjadi peserta teatrikal perjuangan yang diadakan di Monumen Tugu Pahlawan.

“Di hari terakhir acara, ibu Wali Kota yang akan menjadi pembicara,” ujarnya. (wt)