Surabaya – Ketua PMI Provinsi Jatim, H. Imam Utomo mengatakan, PMI Jatim terus memberikan bantuan termasuk bagi korban bencana alam baik di Nusa Tenggara Barat (NTB) maupun Sulawesi Tengah (Sulteng).
Saat operasi tanggap darurat di NTB, PMI Jatim mengirimkan 10 mobil tanki air bersih, kantong darah, berbagai peralatan seperti selimut, tenda, serta mengirim relawan dari PMI kab/kota.
Para relawan ini merupakan orang pilihan dan sudah terlatih di bidangnya seperti kesehatan, air bersih dan hunian sementara tutur H Imam Utomo .pada t acara pemberikan Satya Lancana dan Piagam Penghargaan kepada 475 orang Pendonor Darah Sukarela 75 kali dari Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (18/10).
Termasuk bencana gempa dan tsunami di Sulteng, PMI Jatim mengirimkan dua unit kendaraan hugland ke Palu dan Donggala untuk membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan serta makanan siap saji. Relawan PMI Jatim juga membantu dalam penyediaan air bersih, MCK, serta mengirim tenaga medis atau dokter untuk membantu normalisasi pelayanan kebutuhan darah.
”Kami juga menurunkan tim dan relawan saat operasi tanggap darurat bencana di Situbondo dan Pulau Sapudi, Sumenep, beberapa waktu lalu. Sampai saat ini kami masih terus bekerja di lokasi untuk memperbaiki sarana prasarana,” katanya.
Ditambahkannya, saat ini donor darah harus sesuai standar yang aman. Untuk itu ia meminta Bupati/Walikota untuk memberikan alat atau laboratorium yang baik sesuai standar dari BPOM.
”Saat ini Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Surabaya merupakan satu-satunya UDD PMI di Indonesia yang pertama kali telah meraih standart GMP (Good Manufacturing Product) atau CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), dan ini satu-satunya di Indonesia,” ungkap mantan Gubernur JawabTimur dua periode ini..
Untuk tahun ini, jumlah pendonor darah sukarela 75 kali yang terbanyak diantaranya berasal dari Kota Surabaya (200 orang), Kota Malang (52 orang) dan Kota Kediri (21 orang).
Dengan pendonor termuda berusia 38 tahun berasal dari Kab. Pamekasan dan yang tertua berusia 68 tahun berasal dari Kab. Tulungagung. Sementara jumlah pendonor 100 kali dari Jatim tahun ini berjumlah 353 pendonor, dimana jumlah ini terbanyak di Indonesia. (min)