Jakarta – Kemendagri mengirimkan 110 orang personel Tim Pendamping Pemda ke daerah terkena bencana di Sulawesi Tengah yang meliputi daerah Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong. Begitu Bahtiar, Kapuspen, Kemendagri.
“Tim Pendamping Pemda (TPP) yang dikirim fokus pada tugas pokoknya sesuai tugas, pokok, dan fungsi Kemendagri, yaitu mengawal penyelenggaraan pemerintahan daerah berjalan dengan baik. Ini sesuai arahan Mendagri saat melepas TPP,” katanya.
Fokus dari tugas TPP, jelas Bahtiar, pertama adalah membantu jajaran Pemda setempat mendata infrastruktur pemerintahan, serta sarana dan prasarana yang rusak.
Kedua, pendataaan dari aparatur Pemda yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
Ketiga, melakukan pendampingan untuk membantu dan menggerakkan kembali penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat, minimal pelayanan dasar masyarakat untuk meyakinkan dan memotivasi bahwa pemerintahan berjalan normal.
Keempat, memberi semangat kepada rekan – aparat pemda yang berduka agar kembali bekerja dan bersemangat sebagai aparatur Pemda untuk melayani masyarakat.
Kelima, hasil dari pengumpulan data yang dilakukan Tim Pendamping Kemendagri menjadi bahan pemerintah pusat untuk melakukan penanganan pasca bencana di bidang pemerintahan.
“Karena sampai saat ini masih dalam status darurat penanganan bencana, maka minggu ini fokus apa yang dilakukan Tim Pendamping Kemendagri berpedoman pada kelima poin tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, Selasa (2/10/2018), Mendagri Tjahjo Kumolo memberikan arahan penting terkait keberadaan Tim Pendamping Pemda dari Kemendagri harus mandiri, tidak membebani Pemda dan masyararat, membantu dan memastikan berjalannya pemerintahan setempat. (wt)